Aku terbangun dengan rasa pegal di beberapa bagian tubuh, ternyata aku ketiduran dengan posisi yang bisa dibilang tidak nyaman. Kedua kakiku menjuntai ke lantai, sedangkan separuh badan berada di kasur. Aku melakukan peregangan untuk merilekskan tubuh, lalu mendekati Namjoon dan menyentuh keningnya dengan telapak tangan.
"Udah nggak sepanas semalam." Gumam ku pelan.
Aku berjalan pelan ke arah jendela kemudian membukanya, membiarkan cahaya matahari dan udara segar memenuhi kamar. Tindakanku sepertinya mengusik Namjoon, dia membuka matanya lalu melihat kearah ku sebentar sebelum akhirnya kedua netra hitam itu tertutup kembali.
"Apa aku membangunkan mu?" Seperti biasanya Namjoon hanya diam menganggap ku angin lalu.
"Namjoon jangan lanjut tidur, biar aku ambilkan bubur buat kamu sarapan." Ujar ku memperingatinya supaya ia tidak melanjutkan tidur dan mengisi perutnya terlebih dahulu.Aku tidak tau bagaimana tanggapan Namjoon atau apa yang dipikirkan nya setelah semalam aku menangis di depannya hanya karena ingin merawatnya, tapi melihat bagaimana dia tidak menolak kehadiranku cukup membuatku senang.
Rumah masih terasa sepi, sepertinya yang lain akan bangun siang. Hari ini aku akan disibukan oleh banyak hal, Mbok Iyem tidak akan masuk mengingat ini masih weekend apalagi rumah dalam keadaan ramai tidak seperti hari biasanya.
Aku memutuskan menghangatkan makanan semalam sebagai sarapan untuk anak-anak dan juga bubur untuk Namjoon, aku harus pergi berbelanja untuk makan siang dan makan malam nanti, isi kulkas sudah terasa kosong berserta cemilannya siapa lagi jika bukan ulah Jungkook yang tidak akan berhenti makan sampai dia tertidur.
Setelah menyelesaikan semuanya dan mengantarkan sarapan untuk Namjoon, aku bergegas pergi ke kamar Jungkook. Aku membuka gorden dan jendela, sengaja untuk membuatnya terusik namun Jungkook tetap bertahan tidur dengan kebiasaannya yang tidak pernah berubah, tengkurap dan baju yang menghilang entah kemana. Aku menggeleng melihatnya, tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi istrinya nanti jika melihat kebiasaan Jungkook yang tidur tanpa menggunakan baju, entah kaget atau malah menyukainya hahaha.
Sepertinya akhir-akhir ini Jungkook melakukan olahraga, tubuhnya terlihat lebih kekar dan berisi dari terakhir kami bertemu. Entah bagaimana bisa dia menjaga badannya dengan mulut yang tidak pernah berhenti mengunyah.
"Jungkook ayo bangun, antar nuna ke apotek buat beli obat ya." Aku duduk di tepi ranjang, tangan kananku mengelus surai hitam miliknya.
"Eungg.." Gumamnya tapi tidak kunjung bangun.
"Ayok bangun, duduk dulu biar nggak pusing. Namjoon sakit jadi nuna harus ke apotek buat beli obatnya." Mendengar kata Namjoon 'si kakak kesayangannya' Jungkook membuka matanya, dia kemudian duduk dengan kondisi wajah menahan ngantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband
Hayran Kurgu"Saya ga peduli! Saya tau kamu gay kan? jadi saya ga akan peduliin apa yang kamu lakuin meskipun kita satu kamar." Ucapku acuh. Tanganku sibuk meloloskan gaun pernikahan dari tubuhku, memperlihatkan bahu dan punggung mulus di depannya yang baru saj...