Playlist - bila rasaku ini rasamu.
***
Begitu sampai di pemakaman aku menyimpan buket bunga yang ku bawa dari toko di samping nisan mama, Jungkook duduk di sebelahku, matanya menatap fokus ke arah depan.
"Halo ma, kuki dateng bareng nuna." Sapa Jungkook, tangannya mengelus nisan dengan penuh kasih sayang.
"Halo ma, Yura sama kuki kangen." Ucapku.
"Nuna akhir-akhir ini cengeng, dia nangis terus bikin telinga kuki sakit." Adu nya.
Aku memukul bahunya kesal, melotot ke arahnya.
"Kenapa bagian itu si yang di bilang ke mama.""Biar mama tau lah."
"Aduan."
"Lagian tanpa kuki bilang pun mama udah tau lebih dulu nun, mama liat kita dari surga."
Aku mencibir mendengar alasannya kemudian kami sama-sama terdiam.
"Ma, pada akhirnya Yura milih buat pisah sama Namjoon. Yura harap mama setuju dan selalu mendoakan yang terbaik untuk Yura di atas sana. Yura nggak tau ke depannya bagiamana, Yura takut suatu hari nanti hamil, tapi yang Yura mau saat ini bisa lepas terlebih dahulu dari Namjoon. Semua- bakalan baik-baik aja kan ma?" Ucapku dalam hati.Aku memejamkan mata, menyatukan kedua tangan dan mulai fokus berdoa untuk mama, Jungkook melakukan hal yang sama. Terakhir yang ku ucapkan sebelum pulang, aku meminta agar mama lebih sering mengunjungi ku ataupun Jungkook di alam mimpi.
"Yura?" Jhope datang ketika aku dan Jungkook sampai di parkiran pemakaman.
"Jhope Hyung!" Jhope dan Jungkook melakukan tos ala pria, kemudian dia bersalaman denganku.
"Habis mengunjungi makam tante ya?" Tanya Jhope.
"Iya. Akhir-akhir ini kita sering mimpiin mama atau kaya ngeliat mama ada di rumah makanya berkunjung kesini. Kamu datang sendirian?" Tanyaku ketika tidak melihat siapa-siapa bersamanya.
"Ah.. Tante pasti merindukan kalian. Aku datang sendirian, setiap bulan pasti datang kesini."
"Mengunjungi ??" Aku sengaja menggantungkan ucapan ku, Jhope yang mengerti langsung menjawabnya.
"Anjing ku."
"Anjing hyung? Hyung memakamkan nya disini?" Wajah Jungkook tampak tidak percaya mendengar jawaban Jhope.
Jhope tertawa kecil, tangannya mengelus bagian lehernya dengan salah tingkah.
"Aku sengaja memakamkannya disini agar berdekatan dengan makam kakek dan nenekku.""Kamu pasti sangat menyayangi anjingmu Hobi"
"Dia menemaniku sewaktu kuliah semester akhir dulu. Saat aku pusing mengerjakan seluruh jurnal satu-satunya penghibur ku hanya dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband
Fanfiction"Saya ga peduli! Saya tau kamu gay kan? jadi saya ga akan peduliin apa yang kamu lakuin meskipun kita satu kamar." Ucapku acuh. Tanganku sibuk meloloskan gaun pernikahan dari tubuhku, memperlihatkan bahu dan punggung mulus di depannya yang baru saj...