Bagian 15

595 58 9
                                    

Badanku terasa pegal saat pertama kali bangun, Namjoon tidur dengan memelukku erat sampai rasanya sesak dan tidak bisa bergerak sama sekali. Aku melepaskan pelukannya, Namjoon menggeliat merasa terganggu dengan tindakanku.

"Mau kemana?" Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ini hampir siang, aku harus bangun. Bikinin kalian sup pengar."

"Nanti saja." Dia menarik tubuhku untuk kembali berbaring kemudian memelukku.

Aku menghela nafas melihat tingkahnya yang sedikit manja, sungguh aku merasa tidak keberatan tapi sikapnya terus-terusan membuatku bingung. Aku ingin bertanya alasan atas perubahannya tapi sisi lainku merasa takut akan jawaban yang di keluarkan nya atau malah membuat sikapnya kembali menjadi acuh tak acuh. Menikmati ini semua untuk sementara tidak ada salahnya kan?

"Nanti yang lain keburu bangun, mending kamu ikut bangun juga." Namjoon menggerutu pelan ketika aku melepaskan pelukannya, kemudian aku memilih duduk.

"Ughh.." Keluh Namjoon, tangan kanan memegang kepala sepertinya efek mabuk semalam baru di rasakan nya sekarang.

"Pusing?" Tanyaku.

"Iya. Perut aku juga ga enak."

Namjoon berdiri, badannya limbung hendak terjatuh aku yang melihat itu segera menahan tubuhnya dari depan, wajah Namjoon seperti hendak menahan sesuatu. Tidak berapa lama dia memuntahkan seluruh isi perutnya, muntahannya mengenai bajuku dan bajunya membuat ku mengernyitkan kening dan menatapnya kesal.

"Yura maaf aku..." Belum selesai dengan ucapannya Namjoon muntah kedua kalinya.

"Kim Namjoon!!"

Astaga! bisakah aku membuang pria ini sekali saja ke dalam sumur?

***

Tingkah Namjoon benar-benar menyebalkan, dia mengikuti ku kemanapun dan membujukku agar berhenti marah padanya atas insiden tadi pagi. Bukan itu saja, bahkan sikapnya terlihat seperti melarangku untuk dekat-dekat dengan Yoongi. Jika aku dan Yoongi melakukan sesuatu bersama dia akan tiba-tiba muncul kemudian mengambil alih pekerjaanku.

Aku berkacak pinggang dan memberinya tatapan galak.
"Kamu cemburu?"

"Siapa?"

"Kamu."

"Nggak, siapa yang cemburu."

"Kata kamu nggak sopan bicara sama seseorang tapi nggak liat wajahnya." Aku menarik wajah Namjoon dan menatapnya.
"Sekarang ayo bilang kalo kamu emang nggak cemburu."

Namjoon berdeham, wajahnya terlihat memerah.
"Yoongi memanggilmu." Elaknya.

"Jangan ngalihin pembicaraan!"

"Aku enggak ngalihin, liat aja ke belakang dari tadi dia memanggilmu."

Aku menyipitkan mata padanya sebentar kemudian membalikan badan dan mendapati Yoongi yang melambaikan tangan ke arahku.
"Awas ya!" Ancam ku.

Aku berjalan mendekat ke arah Yoongi.
"Kenapa?"

"Nggak ada air buat cuci peralatan bekas masak."

"Berarti kita harus ke atas minta air ya. Di Camp Van juga kosong?"

"Ada tapi buat kamar mandi keadaan darurat, Aku mau ngajak kamu buat ambil air dari atas." Yoongi menaikkan kompan air.

"Yoongi."

"Ya?"

"Kamu sengaja ya?"

"Dalam hal?"

My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang