🌶 Chivers Chapter 8 🌶

173 28 4
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hari minggu adalah hari terbaik bagi Celine, karena terbebas dari pekerjaannya sebagai sekretaris Bihan yang super sibuk. Mengisi waktu luangnya dengan memasak menggantikan Rosa. Setiap minggu ia rutin melakukannya. Celine sadar pasti Rosa juga merasa lelah, jadi saat dirinya memang free dan berada di rumah, Celinelah yang melakukannya.

Siang ini Celine membuat kue kering berbentuk cabai. Terlihat lucu dan menggemaskan. Aromanya pun memancing Rosa mendekati dapur untuk melihat langsung apa yang dikerjakan oleh putrinya itu.

“Lagi bikin apa, Sayang?” tanya Rosa yang kini sudah berdiri tepat di samping Celine.

“Celine lagi buat kue kering, Ma. Nih, lihat, lucu kan bentuknya cabe. Tapi tenang, ini enggak pedas, ya kali kue kering rasa cabe,” jawab Celine begitu ceria dan tertawa bahagia.

Rosa tertawa kecil mendengarnya. Melihat Celine yang tak asing dengan peralatan dapur membuat hatinya haru. Putri kecilnya kini memang sudah dewasa. Mengingat saat dulu mendiang sang ayah masih hidup, Celine adalah gadis yang cukup manja.

“Makin hebat aja anak Mama bikin kue.”

“Iya, dong, Ma.”

Rosa tersenyum kemudian mengembuskan napasnya. Ia duduk di salah satu kursi di ruang makan.

“Andai Papa kamu masih ada di sini, pasti dia bangga lihat kamu yang sekarang. Pinter masak, pinter cari uang, jadi wanita karier. Papa pasti bangga sama kamu,” ucap Rosa tiba-tiba yang membuat Celine terpaku seketika.

Entah mengapa jika membahas mendiang sang ayah hatinya sedikit sensitif. Seakan tak bisa menyembunyikan rasa kesedihan dan kerinduan yang terpendam.

“Maa ... Celine yakin Papa bangga dan ikut bahagia di sana. Mama jangan sedih, dong. Celine kan jadi ikutan sedih.”

“Iya, Nak. Mama hanya masih enggak nyangka Papa tinggalin kita secepat ini. Sudah tiga tahun kita hidup tanpa Papa, tapi rasanya Mama masih enggak bisa lupa sama kejadian itu. Hal yang membuat Mama takut sampai sekarang.”

Celine yang sudah tak bisa menahan getaran hatinya saat mendengar ucapan Rosa, langsung memeluk ibunya itu. Ia sangat tahu kepergian sang ayah memang hal yang paling membuat Rosa terpukul. Papa Celine saat itu divonis terkena penyakit jantung koroner, suatu penyakit mematikan dan menakutkan bagi siapa saja. Bahkan termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

“Udah ya, Ma. Kita harus ikhlas, biar Papa tenang juga di sana. Mama enggak boleh kayak gini terus, mending kita selalu berdoa untuk Papa.” Celine mencoba menenangkan suasana hati Rosa.

Chili's Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang