🌶 Chivers Chapter 2 🌶

320 46 25
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kini Celine sudah kembali bekerja seperti biasanya. Tiga hari mendekap di rumah sakit membuatnya bosan dan lelah. Belum lagi makanan yang ia nikmati, selalu jauh dari harapannya. Lidahnya seakan mati rasa memakan makanan yang bahkan sama sekali tak ada rasanya itu. Oh, betapa rindunya Celine dengan Ayam Geprek Mbok Ani yang selalu setia menemani makan siangnya di kantor.

Tepat sekali saat ini makan siang sudah tiba. Celine pun langsung menuju kantin yang ada di lantai paling bawah. Ia sudah membayangkan betapa nikmatnya Ayam Geprek Mbok Ani, apa lagi yang level setan, membayangkan biji cabai yang bertaburan di atasnya, sedikit membuat Celine hampir meneteskan air liur.

Saking buru-burunya Celine berjalan, membuat hak sepatunya yang tujuh senti itu oleng. Wanita itu pun hampir tumbang terperosok ke lantai jika seseorang tak menahan berat tubuhnya.

“Eh, maaf,” ucap Celine sungkan dan langsung membenarkan posisi berdirinya.

“Lain kali pelan-pelanlah kalau berjalan, Nona,” kata pria tampan itu yang masih asing bagi Celine.

“Maaf, Tuan. Saya sedang buru-buru.”

“Tak masalah. Oh, ya, apa Nona karyawan di perusahaan ini?” tanya pria itu lagi.

Entah mengapa saat tatapan mereka bertemu, Celine seperti mengenal netra hitam pekat itu. Namun, ia lupa pastinya kapan. Celine bahkan sempat terpaku dan tak menghiraukan pertanyaan pria tersebut.

“Hei, Nona. Aku bertanya padamu.”

Pria itu menjentikkan jarinya di depan wajah Celine. Membuat gadis itu tersadar seketika dan menjadi salah tingkah.

“Hah? Ada apa, Tuan?” tanya Celine tanpa rasa bersalah.

Pria itu tampak mengembuskan napas berat. Mungkin dia kesal dengan sikap Celine yang sempat mengabaikan pertanyaannya. Sekilas ia melihat penampilan Celine dari atas sampai ujung kaki.

“Ada apa, Tuan?” tanya Celine lagi yang semakin bingung.

“Baiklah, tunjukkan aku ruangan Bihan.”

“Hah?”

Sungguh keterlaluan, otak Celine sepertinya sedang bermasalah. Ia justru memikirkan mengapa pria itu mencari Bihan, yang menjabat sebagai bos di kantor ini, tetapi akan menjadi teman terbaik Celine bila di luar kantor dan pekerjaan.

Tampak pria itu memutar bola matanya malas. Merasa harinya begitu sial bertemu Celine. Bahkan ia berpikir, mengapa bisa Bihan memperkerjakan karyawan yang terlihat aneh ini.

Chili's Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang