'[ 4 ]'

83 9 2
                                    

"lo ngapain disini?" ujar jaden. "bukannya lo yang tadi jalan bareng ama Jun disekolah?"
"jangan bilang lo pacarnya?" tuduh Mashi asal.
"eh- eum... Masuk dulu aja," ucap Enja terbata-bata. Akhirnya mereka semua masuk ke dalam rumah, dan duduk di ruang tamu. Sedangkan Enja memanggil Jun.

"lah, kalian pada tau alamat rumah gue dari mana? Perasaan gue kagak kasi tau deh." ucap Jun begitu sampai di ruang tamu.
"Jun, lo lupa? Bokapnya Travis kan pemilik sekolah. Jadi kita tanya alamat rumah lo lah." jawab Kyle. Jun menepuk jidatnya, tanda lupa. Bisa-bisanya dia melupakan hal itu.

"sekarang jelasin. Kenapa si anak XII IPA 3 itu ada disini? jangan-jangan pacar, tapi lo gak bilang bilang?" Jun dan Enja melotot begitu mendengar Mashi berkata seperti itu.
"ngga la-"
"IDIH OGAH GUE JADI PACAR JUN! JIJIK GUE MAH!" potong Enja refleks.
"nyantuy, neng." ucap John. John sendiri kaget, tiba-tiba Enja yang diam saja langsung teriak.

"emang lo doang? Dia bukan pacar gue, melainkan kembaran gue. Sorry ga pernah bilang kalo gue punya kembaran." jelas Jun, yang dibalas juluran lidah dari Enja. Kemudian semuanya mengangguk paham.

"gue minta tolong jangan kasih tauin siapa-siapa ya? Baru kalian yang tau." pinta Enja sebelum akhirnya pergi ke kamarnya.

Let Me Treasure You
Jun Avatara invited you to this chat.

Jaden
|welcome, Enja! Save nomor gue dong, gue Jaden.

Arthur
| hi, gue arthur.

Kevin
|selamat datang Enja! Save nomor gue, gue Kevin.

Travis
|wlcm, gue Travis.

Justin
|welcome! Gue justin. Save no. Gue  yak!

CUKUP! Sisanya gue tanya
bang Jun aja.
Btw kenapa gue masuk
kesini? Gpp nih?

Jun Avatara
|jangan tanya gue. Gue diminta
ama Danny.

Danny
|hehe, hi Enja. Gue Danny
save no. Gue yaa

Siapa juga yang mau
nanya ke lo, Jun?

David
|AHAHAH, pasti dirumah
suka berantem ni.
|oh iya, gue david.

"lumayan juga ni grup. Anak-anaknya seru." kata Enja. Kemudian dia memutuskan untuk tidur.

• • •




Pagi ini Enja bangun jam 5 pagi. Dia trauma bangun telat. Setelah itu, sebagai saudara yang baik, Enja masuk ke kamar Jun untuk membangunkannya.

"WOI, ARJUNA AVATARA BANGUNN! UDAH JAM TUJUH KURANG 15 MENIT!" bohong Enja. Padahal sebenarnya masuh jam setengah enam pagi.

"HAH YANG BENER!?" teriak Jun terbangun. Sebenarnya Enja kaget tiba-tiba Jun teriak, tapi dia berusaha untuk terlihat senatural mungkin.

"IH DASAR ADEK LUCKNUT! ORANG MASIH JAM SEGINI JUGA!" teriak Jun setelah mandi. Saking kagetnya, setelah bangun Jun langsung mandi tanpa melihat jam.

"ya maap, kan supaya bangun!" jawab Enja dari meja makan. Enja sudah bersiap-siap untuk sarapan, sedangkan Jun masih mengganti pakaiannya ke seragam sekolah mereka.

Stelah Jun sampai di meja makan, Rose berkata, "anak-anak, dengerin mama dulu. Hari ini mama mau nyusul papa ke Amerika. Kalian berdua di rumah gakpapa kan? Soalnya perusahaan papa lagi ada masalah, mama kesana mau bantu."

"kalo aku sih gakpapa, ma. Tapi gak tau tuh Enja." jawab Jun.
"aku juga gakpapa sih, cuman nanti mama lama gak?" tanya Enja.
"enggak kok... Mungkin 10 bulanan?" jawab Rose. Akhirnya, Enja menurut.

"yaudah deh.. Tapi ada syaratnya. Hari ini aku gak masuk sekolah, tapi nganter mama ke bandara." ujar Enja. Rose menjawab dengan anggukan. Jun yang ada disampingnya hanya tersenyum melihat tingkah adiknya yang seperti anak kecil. 'ini 17 tahun atau 17 bulan sih?  Gemesin tau' batin Jun.

TBC
______________________________

Misunderstand || Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang