'[ 27 ]'

34 3 2
                                    

"Sumpah. Lo minta gue tabok ye!" ucap Jun kesal kepada Enja. Dikira pingsan, taunya tidur. Udah panik setengah mati, ternyata tidak benar.

"ya maap atuh, tadi malem gue gabisa tidur. Tanya aja dia!" jawab Enja.

Tiba-tiba sisa geng Treasure dan teman-teman Enja datang.

"Enja! Lo gapa-" ucapan Key terhenti melihat Enja terlihat baik-baik saja.

"tau lah, gue mau pergi dari ni tenda! Males bat ngurusin ni anak satu." ucap Jun kesal.

"k-kok?" tanya Lana.

"hehe, gais. Gue cuman tidur. Semalem gue gabisa tidur nyenyak." jawab Enja sambil cengengesan. Respon mereka ada dua. Ada yang marah-marah seperti Jun, ada lega sepetri Travis.

"IH LO MAH NGAGETIN AJA!"

"yaelah, kirain pingsan."

"huh... Bagus lah kalo lo gak pingsan."

Begitulah kira-kira respon mereka.

• • •

Besok paginya.

"enja, lo gapapa kan? Gaada yang sakit gitu?" tanya Travis masih khawatir.

"iyaa, gausah khawatirr, aku gapapa kokk." jawab Enja.

"huh... Kalo gitu- Tunggu dulu. 'aku'?" Travis kaget. Biasanya Enja pakai lo-gue walaupun hanya berdua saja.

"iya. Kenapa? Mau pake lo-gue aja?" tanya Enja.

Travis menggeleng. "pake yang aku kamu aja."

Enja tersenyum, kemudian menggenggam tangan Travis. "abis ini kita ngapain?"

"sarapan?" jawab Travis.

"semuanya harap berkumpul di aula. Saatnya sarapan." speaker berbunyi lagi.

Travis tersenyum. Tebakannya benar. Mereka langsung menuju aula untuk makan.

Sampai di aula, mereka langsung mengambil makanan dan duduk di salah satu meja makan. Mereka makan sambil mengobrol. Mereka berdua pisah dengan yang lainnya.

"Vis, aku ke toilet dulu ya. Kebelet." izin Enja kepada Travis. Travis mengangguk dan melanjutkan makannya.

Enja berdiri, kemudian berjalan menuju toilet. Di toilet, Enja langsung menuju salah satu bilik yang masih kosong. Kemudianmengunci pintunya.

Tak lama kemudian dia mendengar ada yang masuk, kemudian membicarakan dirinya. Dari suaranya, sepertinya itu Cellia dengan Tania. Enja buru-buru menyelesaikan urusannya, kemudian keluar.

"apa maksud lo? Gue bisa denger lo tau?" Enja marah kepada Cellia dan Tania.

"ya bagus lah kalo lo denger." jawab Tania santai.

"dih, gak malu lo? Udah dilabrak sama Jun sama Travis masi aja lo." ucap seseorang tiba-tiba muncul dari pintu.

"r-rachel?" Enja kaget melihat orang yang masuk itu.

"apa-apaan lo? Lo siapa?" tanya Cellia. "dateng dateng kok ikut campur?"

"gue Rachel, kenapa?" jawab gadis itu.

"rachel? Gak pernah denger. Anak baru? Anak baru kok songong?" ucap Cellia.

"iya sih, gue anak baru. Tapi setidaknya gue punya kuasa disini." ucap Rachel.

"halah, boong aja lo!" ucap Tania.

"males gue kalo udah ada yang ganggu, cabut yok, Tan!" ucap Cellia kepada Tania.

Akhirnya mereka berdua pergi. Stelah merek aberdua pergi, Enja langsung bertanya kepada Rachel.

"ACHELL!! GUE KANGEN SUMPAAHH!" ucap Enja sedikit berteriak. Ya, wajar saja, bertemu lagi dengan sepupunya setelah4 tahun tak ketemu. Rachel ini merupakan anak dari Pak Hyunsuk, pamannya Enja.

"tenag woii. Sehat lo? Jun?" tanya Rachel. Enja mengangguk.

"semuanya sehat kok. Tapi mama lagi di Amerika. Lo udah tau belom?" tanya Enja. Sekarang gantian Rachel yang mengangguk. "btw, kok gue ganyadar lo ikut ini sihh?" tanya Enja.

"ya, gue ngumpet-ngumpet." jawab Rachel.

"btw lo tau dari mana mereka dah dilabrak sama Jun sama Travis?"

"eum, Jun?" jawab Rachel. Dia tak bisa bisa berbohong.

"lah lo kontakan ama Jun?" tanya Enja. "kok kaga bilang-bilang sihh!"

"ya maap"

• • •

Rachel dan Enja keluar kamar madi bersama. Kemudian mereka berjalan masuk ke aula dan duduk di kursi Enja.

"Vis! Kenalin sepupuku, Rachel, tapi panggil aja Achel." ucap Enja begitu sampai.

"anaknya Pak Hyunsuk?" tanya Travis. Enja mengangguk. "salken, gue Travis. Pacar Enja. Juga-"

"anak pemilik sekolah. Ya, gue udah tau. Tau dari Jun lebih tepatnya. Salken juga Achel." ucap Rachel memotong omongan Travis.

"gue ambil makan dulu ya, Nja." ucap Rachel.

"oke, Chel. Entar balik sini ya." ucap Enja.

Setelah mengambil makanan, Rachel langsung duduk di depan Enja. Mereka bertiga mengobrol ria. Tak ada kecanggungan antara Travis dan Rachel. Sepertinya karena Rachel merupakan kerabat Enja dan Travis memang mudah bergaul.

TBC
______________________________

Misunderstand || Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang