Epilog

103 4 13
                                    

double updatee
.
.
.
.
.
.

Sudah 5 tahun Enja dan Travis berpacaran. Sudah lama bukan? Waktu berlalu terlalu cepat. Enja pun tak menyadari hal itu.

Tepatnya besok, bulat tahun kelima mereka resmi berpacaran. Travis masih bingung akan melakukan apa untuk besok.

Oh ya, mereka sudah lulus dari masa perkuliahan. Sungguh cepat bukan? Bahkan sekarang umur mereka sudah 22 tahun. Wah, waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa.

Travis akhirnya terpikirkan ide, apa yang akan dia lakukan besok.

• • •

"woi, cincin mana cincin?!"

"baju lo ganti dulu gak sih?"

"ayoo cepetan! Dia udah mau nyampe inii!"

Oke, mereka sudah siap. Tak harus lama menunggu, Enja datang. Seperti 4 tahun yang lalu, saat 1st Anniversary Enja dan Travis, ruangan yang Enja masuki gelap. Tak ada cahaya sama sekali.

Enja bingung, tapi karena sudah mengalaminya, dia tidak sebingung itu. Enja memberanikan diri untuk maju, padahal dia tak tahu tempat seperti apa itu.

Tiba-tiba lampu menyala. Kali ini tak ada seorang pun yang berdiri didepannya. Enja sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Air mata menetes perlahan.

"WILL YOU MARRY ME?"

begitu tulisan yang digantung di dinding. Enja melihat sebuah buket bunga didepannya beserta sebuah kotak yang sepertinya berisi kalung.

Bukan itu saja, Enja juga terkejut dengan Travis, yang tiba-tiba muncul didepannnya. Travis kemudian berjalan mendekati Enja, kemudian mengajak Enja untuk berjalan ke depan.

Sampai di depan, Travis mengambil buket bunga, kemudian berlutut lalu mengatakan sesuatu.

"Senja Lauryn Anastasya, setelah 5 tahun kita pacaran, aku udah mikirin ini dari lama. Will you marry me?"

Air mata Enja jatuh semakin deras. Sungguh terharu melihat Travis seperti ini. Melamar dirinya dengan sangat baik, dan di waktu yang tepat.

"m-mau." jawab Enja dengan suara kecil. Mungkin hanya Travis yang mendengarnya.

"apa? Gak kedengeran!" ucap Travis agar seluruh orang yang ada di dalam ruangan itu mendengarnya.

"yes, i will!" ucap Enja sambil teriak kali ini. Semua orang disana bersorak turut senang. Semuanya senang. Tak ada yang sedih sama sekali.

Ada yang menangis, tapi itu menangis senang. Yang menangis adalah Jun,  Rachel, Lyn, dan Lana.

Travis kemudian kembali berdiri, dan mengambil kotak kecil yang ada diatas meja. Ternyata benar, isinya adalah cincin. Travis tanpa basa-basi langsung memakaikan cincin ke tangan Enja, dan mencium kening Enja. Setelah itu, mereka berpelukan.

• • •

"Jun," panggil Travis.

"hm?"

"besok kan Anniversary kelima gue sama Enja, kalo gue lamar dia gimana?"

Jun tersedak. Matanya membelalak. Mereka sedang makan di restoran yang biasanya bersama sepuluh orang lainnya, full berdua belas. Yang lainnya juga ikut tersedak saking kagetnya.

"hah?! Lo tau kan lamaran itu gak main-main? Dan lo mau adain dadakan?" ucap Danny.

Travis mengangguk.

"yaudah sono terserah." ucap Jun memperboleh Travis. Travis terlihat senang.

"tapi bantuin gue beli kebutuhan buat besok ya,"

"iyee"













"cincinnya yang ini ajaa,"






















"baju lo yang ini nih, cocok asli"


















"bunganya? Oh ini aja. Paling bagus udah,"

• • •





































"bunda, itu anak sama suaminya kapan mau di kasih makan?" ucap Travis.

"sabar dong! Gak liat ini lagi masak?" jawab Enja kesal. Dia kesusahan dengan masakannya.

"oke, cepetan ya masaknya!"







-The End

______________________________

Yeayy selesaii!
🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉

Makasih yaa yang udah baca sampe akhirr.

Gimana ceritanyaa?  Asik gak?
Bagus gak?
Kalo enggak maaf ya ㅠ_ㅠ

See you on my next book!
dadah!

Misunderstand || Treasure ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang