Hari ini guru mengubah posisi bangku mereka. Dan hal inilah yang membuat Sheryl semakin tidak mood. Ia harus berpisah tempat duduk dengan Lia dan duduk bersama Ansell.
Guru sudah keluar agak lama untuk mengurus sesuatu, sedangkan semua anak sedang mengerjakan tugasnya.
"Li-" panggil Sheryl sambil menoleh. Ia lupa bahwa posisi bangkunya sudah diubah. "Eh, maaf gajadi," lanjutnya.
Sheryl pun hanya menghela nafas dan menatap Lia yang duduk agak jauh didepannya. Biasanya saat ia kesusahan mengerjakan soal, Lia akan membantunya.
Sheryl perlahan melirik ke Ansell yang sedang fokus mengerjakan tugasnya. Ia sedikit memiringkan tubuhnya guna melihat jawaban Ansell.
Ansell yang menyadari Sheryl semakin dekat pun lantas menoleh. Hal inilah yang membuat Sheryl terkejut bukan main apalagi jarak wajah mereka hanya 5 cm. Hembusan nafas Ansell menerpa wajahnya.
Ansell tidak tau harus apa. Tubuhnya mendadak membeku, seharusnya tadi ia tidak menoleh daripada akhirnya seperti ini. Ia pun segera mengakhiri kontak mata tersebut. Lalu Sheryl dengan gerakan cepat langsung berbalik dan memegang dadanya, ia rasa jantungnya berdetak kencang.
Begitupun dengan Ansell, dia menetralkan nafasnya. Ada sedikit gejolak aneh di hati mereka berdua.
"S-sorry," ucap Sheryl. "T-tadi gue cuman mau nanya," imbuhnya.
"Hmm," jawab Ansell.
Untung saja guru memasuki kelas. Jika tidak Sheryl akan sangat malu bukan main.
"Anak-anak tadi Kepala Sekolah memberikan suatu info yaitu akan diadakan debat IPA dan IPS pada lusa besok. Jadi satu kelas akan diambil dua orang dan akan digabungkan dengan kelas dua belas MIPA dua dan dua belas MIPA tiga. Jadi siapa yang mau?" Tanya guru tersebut.
Sheryl pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia pun langsung mengangkat tangannya disusul oleh Ansell. Tetapi sepertinya yang mengangkat tangan bukan hanya dirinya tetapi Ansell, Gerald, dan Devon pun ikut.
Guru pun langsung memandang bingung. Semua yang mengangkat tangan adalah murid yang pintar.
"Oke Sheryl dan Ansell akan mewakili kelas dua belas MIPA satu," final guru tersebut.
Sheryl dan Ansell pun langsung menoleh bersamaan. Sedangkan Devon dan Gerald hanya menghela nafas. Padahal mereka ingin sekali ikut.
***
Bel pulang berbunyi nyaring, Sheryl langsung membereskan barang dan berniat menuju perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan, ternyata agak penuh dan yang kosong hanya dibangku sebelah Ansell. Mau tak mau Sheryl pun harus duduk disitu. Tetapi yang ada dibangku kosong tersebut adalah tas milik Ansell.
"Ekhmm," dehaman Sheryl membuat Ansell mendongak. "Tas lo," ucap Sheryl.
Ansell yang paham segera mengambil tasnya dan meletakkannya di bawah meja. Sheryl pun segera meletakkan tasnya dan mengeluarkan bukunya.
"Sell," panggil Sheryl.
"Hm?" Jawabnya.
"Lo tau maksudnya dari soal ini?" Bisiknya.
Sheryl menyerahkan bukunya dan dengan segera Ansell membaca soalnya. Lalu ia pun mulai menjelaskannya dan Sheryl mendengarkannya dengan seksama.
Tetapi seperti Sheryl agak tidak fokus hari ini, ia malah menatap Ansell dari samping. Tampaklah bulu matanya yang lentik, hidung mancung, dan bibir alami bewarna pink.
Ansell selesai menjelaskan dan menoleh ke Sheryl tetapi yang ia dapati adalah Sheryl yang memandanginya tanpa berkedip.
Ansell pun menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Sheryl. Membuat Sheryl yang semula melamun kembali sadar.
"Gue .. udah selesai jelasin," ucap Ansell sambil menyerahkan bukunya.
"O-oh oke, thanks."
Sheryl menepuk pipinya pelan. Kenapa dengan dirinya hari ini? Ia harus segera menyingkirkan semua kelakuan konyolnya hari ini.
Suasana perpustakaan pun tetap hening membuat Sheryl mengantuk, apalagi dengan AC yang berhembus. Beberapa kali Sheryl menguap bahkan matanya sampai berair.
Sheryl memutuskan untuk membereskan barangnya dan pulang kerumah. Tampaknya hari ini matanya tidak bisa diajak kompromi.
Ansell menatap kepergian Sheryl lalu mengendikan bahunya dan melanjutkan belajarnya.
***
Hari ini adalah hari dimana mereka akan melaksanakan debat IPA dan IPS. Sudah ada 2 meja yang berhadapan. Satu meja diisi oleh 3 orang dari kelas IPA dan satu meja lagi diisi oleh 3 anak IPS.
Sheryl duduk disamping Ansell lalu selanjutnya anak kelas IPA lainnya. Debat ini akan dibagi menjadi 2 gelombang yang tentunya dengan pertanyaan yang berbeda.
"Nanti, kita fokus aja sama pertanyaannya atau soalnya. Jangan lupa kasih orientasi sama solusi," ucap Ansell kepada Sheryl dan anak IPA satunya yang bernama Feli.
"Oke."
Lomba debat dimulai setelah para juri duduk di satu meja depan. Tim Ansell mendapatkan bagian pertama untuk mengajukan pertanyaan.
Ansell mulai mengajukan pertanyaan yang langsung dijawab oleh tim IPS. Setelah tim IPS menjawab, Sheryl langsung bergantian untuk mempertanyakan jawabannya. Tentunya suasana akan semakin panas disitu.
Debat gelombang pertama pun terus berlangsung sekitar 1 jam 30 menit. Matahari sudah berada di puncaknya. Suara peluit dibunyikan tanda jika debat berakhir.
"Good job," puji Ansell kepada Sheryl dan Feli.
"Kalau gitu gue ke kelas duluan ya?" Pamit Feli.
"Oke."
Sheryl segera membereskan kertas-kertasnya. Lalu beranjak tetapi sebelum itu Ansell memegang pergelangan tangannya.
"Kenapa?" Tanya Sheryl.
"Tunggu dulu."
Ansell mulai membuka tasnya lalu mencari sebuah minuman yang tidak sengaja ia beli dua. Karena tadi sebenarnya Ansell membeli satu tetapi entah mengapa ibu kantin memberikannya dua dan mengatakan bahwa satunya adalah bonus.
"Tadi gak sengaja dapet bonus," jelas Ansell agar Sheryl tidak salah paham.
Sebuah kotak susu diberikan kepada Sheryl. Keadaan hening sejenak. Sheryl tidak segera mengambil kotak susu itu. Ansell pun hanya mengela nafas dan mengambil tangan Sheryl lalu memberikan kotak susu itu di tangannya. Ia segera pergi menuju perpustakaan.
"Sher!!" Panggil Lia menyadarkan Sheryl.
"Ha? Iya?"
"Lo pasti capek ya? Ayo ke kantin! Gue udah pesenin makanan!" Ucap Lia antusias.
"Oke."
Lia menggandeng lengan Sheryl. Ia tidak sengaja melihat kotak susu yang dipegang oleh Sheryl.
"Itu kotak susu dari siapa?" Tanya Lia.
"E-eh, g-gue beli."
"Ohhh."
GIMANA PART KALI INI?? YUK RAMEIN SUPAYA AKU BISA CEPET!
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTS 🤗
BUBYEE!Follow me on Instagram :
@marysay_cs
@literasimary_
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION [END]
AcakFOLLOW SEBELUM MEMBACA 💕 Mengisahkan tentang seorang gadis yang bernama Kirana Sheryl Sifabella atau biasa dipanggil Sheryl. Ia baru saja pindah ke suatu sekolah yaitu SMA Dharma Luhur. Sheryl sebagai seorang gadis yang aktif dan pintar langsung me...