BAB 20 - Real feelings

383 25 11
                                    

Lomba debat gelombang kedua pun dimulai. Sedangkan Sheryl dan Lia masih asik berada di kantin.

Sejak tadi Sheryl tak henti-hentinya menatap kotak susu itu lalu menghela nafas. Lia pun bingung dengan sikap Sheryl.

"Lo kenapa sih?" Tanya Lia. "Cerita dong sama gue," ucapnya.

"Gapapa," ucap Sheryl yang membuat Lia bingung.

"Pasti ada apa-apa."

Sheryl pun tak bisa mengelak. Lia pasti akan merasa ada yang tidak beres. Mau tak mau Sheryl pun harus menanyakannya.

"Kalau misalkan pikiran lo secara tiba-tiba berporos sama satu orang, itu tandanya apa? Padahal lo awalnya benci sama dia," tanya Sheryl random.

"Hmmm, cuma ada 1 kemungkinan, lo suka sama dia," jawab Lia sambil meminum es jeruknya.

"Haha mana mungkin?"

Sheryl hanya tertawa hambar, tidak mungkin ia menyukai Ansell? Yang notabenya musuh.

Lia pun menjadi penasaran kenapa Sheryl menanyakan itu. Apa mungkin Sheryl menyukai seseorang?

"Emang siapa sih orang yang lo suka?" Tanya Lia kepo.

"Bukan siapa-siapa, udah ayo balik," ajak Sheryl.

"Bentarr! Gue abisin makanannya dulu!" Tahan Lia.

Sheryl kembali duduk sambil menunggu Lia. Sedangkan Ansell, Devon dan Gerald sudah berada dibangku kelas. Mereka baru saja dari ruang musik.

"Sell, lo lagi mikirin apa? Kaya lagi mikirin keuangan negara aja," tanya Devon.

"Sok tau aja lo keadaan keuangan negara," sahut Gerald.

"Gue kan cucu presiden," sombong Devon.

"Cucu dari mananya coba?"

Pertanyaan Gerald tidak digubris oleh Devon. Ia bingung kepada Ansell, ya memang biasanya sahabatnya ini dingin tetapi hari ini ada yang berbeda.

"Udah ah, lo diem! Gue nanya Ansell!" Lerai Devon. "Lo kenapa, Sell?"

"Ada yang gak beres sama perasaan gue," ucap Ansell.

Ia segera beranjak pergi meninggalkan Devon dan Gerald yang masih penasaran.

"Perasaan dia kenapa bro?" Tanya Devon kepada Gerald.

"Gatau, apa jangan-jangan dia suka sama seseorang?" Tebak Gerald.

"Neobychnyy! Daebak!" Ucap Devon dalam dua bahasa sekaligus sambil mengatupkan mulutnya.

"Ngomong apaan sih lo?" Tanya Gerald lalu pergi.

Devon tetap menutup mulutnya dengan tangannya. Lalu ia baru tersadar ketika ia sendiri disana. Gerald dan Ansell sudah pergi sejak tadi.

"Sialan!" Umpatnya lalu pergi menyusul.

Sedangkan saat ini Gerald dan Ansell menuju kantin. Sangat bertepatan dengan Sheryl dan Lia yang baru saja keluar kantin.

Ansell dan Sheryl saling berhadapan, lalu Sheryl pun berniat berjalan di sisi kiri tetapi pergeseran mereka sama membuatnya berhadapan lagi.

Setelah hampir 2x bersamaan terus, Ansell pun memutuskan untuk mempersilahkan Sheryl terlebih dahulu. Merekapun tetap diam bahkan ketika Sheryl melewatinya.

"Eh bakpau!" Panggil Devon membuat seluruh orang disitu menoleh.

"Nama gue Sheryl! Awas lo manggil gue bakpau!" Ancamnya lalu pergi.

Devon menatap kepergian Sheryl lalu mengendikan bahunya. Ia pun menuju Ansell dan Gerald.

"Sheryl kenapa?"

"Entahlah," balas Gerald sambil mengendikan bahunya.

Mereka menuju kantin dan memesan beberapa makanan dan minuman.

***

"Aaaa!! Gak mungkin seorang Sheryl menyukai musuhnya!!" Elak Sheryl.

Saat ini Sheryl berada di kamarnya, setelah mendengarkan hasil pengumuman pemenang ia langsung pulang. Yang tentunya dimenangkan oleh tim Ansell.

"Oke .. Sheryl. Inget-inget kalau dia musuh lo!" Finalnya lalu langsung duduk tegak."Gabisaa!!" Lanjutnya frustasi.

Sekarang Sheryl mungkin harus menerima kenyataan bahwa ia mulai menyukai Ansell. Hancurlah semua rencananya sekarang!

"Sher! Ayo makan!" Teriak Sabrina dari luar.

"Iya, ma!"

Sheryl segera merapikan penampilannya yang berantakan. Lalu segera menuju dapur. Disitu sudah ada Sabrina yang menunggunya.

Mereka pun segera makan malam. Sungguh malam ini Sheryl tidak bersemangat.

Tetapi tiba-tiba Sabrina menghentikan makannya dan menatap Sheryl.

"Sher, kalau misalkan mama ngajak kamu pindah ke Jogja gimana?"

GIMANA PART KALI INI?? YUK RAMEIN SUPAYA AKU BISA CEPET!
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTS 🤗
BUBYEE!

Follow me on Instagram :
@marysay_cs
@literasimary_

DANDELION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang