Bagian dua puluh sembilan

1.9K 190 7
                                    

Yoshhhh....

Langsung aja nde...

Untuk yang menjalankan puasa, Moga puasa kita lancar nde...dan dapat berjah plus pahala...eheheh

Dan...

Untuk updating, mimi gak bisa janji..nde..

******

Namja bermarga Kim masih asik dengan kegiatannya, apalagi kalau bukan memainkan rambut seoranhmg yeoja bermarga Choi yang membuat keduanya menjadi pusat perhatian di kantin khusus di hotel tersebut.

Paras Taehyung yang sangat tampan berhadapan dengan paras Yeonjun yang mempesona, terlihat seperti lukisan hidup saja.

"Em...cha-chajangnim...ki-kita..ak-aku" dan Yeonjun masih tetap di kondisi awalnya, gugup.

"Aku langsung menuju ruangan 'kita' begitu aku pamit dari ruangan Presdir, begitu aku harus berpisah dengan kedua orang tuaku hingga kami akan bertemu nanti malam. Tapi saat aku tiba disana, aku tak menemukan mu. Padahal aku ingin bercerita padamu...yeon" Yeonjun menatap Taehyung lekat. Apa katanya???? Entah kenapa hanya karena satu kata 'kita' membuat Yeonjun merasakan panas di wajahnya.

"Banyak yang ingin aku ceritakan padamu..aku ingin mengatakan perasaan yang membuncah ini padamu..yeon, tapi aku malah menemukan meja mu yang kosong, aku kira kau sudah pulang membuat aku berpikir harus menunggu sampai besok.." ujar Taehyung

"Cha-chajangnim...ke-kenapa harus menemuiku kalau hanya ingin bercerita, ak-aku hanya sekretarismu saja...apa kau lupa???" Ujar Yeonjun membuat Taehyung menatap dirinya lekat.

"Aku-"

"Kim chajangnim..." kedua namja-yeoja itu langsung menoleh keasal suara dan wajah Yeonjun sontak berubah datar. Sang pengganggu menampakkam batang hidungnya.

"Nona Bae???" Taehyung melirik reaksi Yeonjun yang sangat terlihat dimatanya, kalau yeoja choi itu terlihat sepet, sangat jelas kalau Yeonjun tak menyukai kedatangan yeoja bermarga Bae ini.

"Ya nona Bae, ada apa???" Tanya Taehyung santai, masih dengan kegiatan 'mari maikan surai yeonjun'

"Emmm...aku ingin membicarakan hal penting tentang saham yang ayahku berikan" Jari Taehyung terlihat berhenti karena ucapan Irene, tapi hanya sebentar karena jari-jari itu mulai kembali dengan kegiatan, ditambah dengan Taehyung yang mendekat dan mencium surai Yeonjun.

"Wangi surai mu manis, Yeon...aku menyukainya" ujar Taehyung diakhiri dwngan senyumman super tampan yang membuat Yeonjun sesak nafas seketika.

"Oh..dan maaf nona Bae, kalau anda ingin berbicara masalah saham. Bukan dengan saya, karena saya bukan pemilik hotel, anda bisa menjumpai presdir Park atau sekretarisnya, Rose Park.." Taehyung melepaskan kegiatannya dan berdiri berhadapan dengan yeoja bermarga Bae. Karena Yeonjun yang merupakan sekretaris dari Taehyung, otomatis dia langsung berdiri di samping namja Kim itu

"Bukan.. aku bukan ingin menemui presdir Park..aku ingin menemuimu, karena aku ingin berdiskusi denganmu tentang saham yang aku maksud..." ujar yeoja itu sambil mengelus lengan Taehyung yang mengakibatkan Yeonjun terlihat memanyunkan bibirnya.

Sreeet...

Tangan Irene di singkirkan oleh Taehyung dengan sopan, lalu dirinya  tersenyum manis.

"Saya bukan orang yang tepat untuk anda ajak diskusi tentang saham, karena bagaimanapun saya akan mengusahakan agar anda menambahkan saham anda di hotel dimana saya berkerja.."

"Tak masalah, asal kau mau berbicara denganku...aku akan menunggumu, Kim Chajangnim..." yeoja itu menyerahkan sebuah kartu nama ke tangan Taehyung dan langsung berlalu meninggalkan keduanya.

mak!!!! aku mau kaweeenn!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang