Bagian tiga puluh satu..

1.8K 185 23
                                    


Yossshhh...

Konflik...

Konflik...

Ehehehehhe

Langsung aja ya...

""""""""""

Wajah dari namja bermarga Jeon terlihat kesal. Karena sejak beberapa jam lalu dirinya di teror oleh sang mantan dari panggilan telepon yang berulang kali membuat dia nyaris membanting ponselnya ke lantai.

Bukan tanpa sebab kekesalan Jungkook menganak sungai.

Flashback

Drrrttt....

"Yeoboseyo..." Jungkook berujar datar

"Kook...aku merindukanmu.."

"Maaf, kalau tak ada yang ingin kau bicarakan..tak perlu berbicara omong kosong padaku, nona Shin" Ujar Jungkook ketus

"Jungkook, kenapa kau berubah seperti ini..kau bukan seperti Jungkook yang aku kenal..kook"

"Sekali lagi nona Shin, kalau tak ada yang penting..aku tutup.."

"Kook..tunggu!!! Oke..aku ada hal yang ingin aku katakan dan ini berhubungan tentang yeoja yang membuat kita berpisah.."

"Yeoja yang kau maksud adalah istriku, nona Shin..dan istriku memiliki nama, Jeon Jimin namanya.." ujar Jungkook mulai kesal.

"Aku...aku memiliki rahasia tentangnya, kook. Kita harus bertemu dan berbicara..aku yakin kau pasti akan terkejut mendengarnya.."

"Huh..alasanmu saja, kau hanya ingin bertemu denganku dan kau membuat istriku sebagai alasan..permainan yang sangat kampungan.."

"Kook...aku serius, aku memiliki rahasia tentangnya, aku tak berbohong.." ujar Yuna dengan nada tingginya.

"Terserahmu, aku lagi banyak tugas.."

"Koo-"

Tuuuut....

Jungkook memutuskan sepihak panggilan itu dan sejak itu panggilan terus masuk dan membuat kepala Jungkook nyaris pecah.

Flashback off

Jungkook yang tak sanggup lagi mendemgar nada dering itu memutuskan untuk keluar dari ruangan dan langsung mencari sang istri yang ternyata sedang fokus di meja kerjanya.

Bruk...

Jungkook asal menggeret kursi entah milik siapa dan meletakkannya di samping Jimin, lalu langsung duduk dengan kepala mendarat mulus di bahu sempit Jimin, membuat yeoja itu terkejut

"Ya..ampun, kook..kau membuat aku terkejut tau gak.."

"Aku capek Jim, aku lelah..." Jimin malah mendengus.

"Capek ngapain???, kerjaanmu hanya tanda tangan berkas saja..." ujar Jimin.

"Aku diteror.."

"Hah..teror, oleh siapa???? Ibu tirimu itu???"

"Anniya..tapi Yuna..dia menghubungiku bahkan sampai beratus kali..aku sampai enek mendengar nada dering di ponselku.."

"Blokir nomor dong.."

"Sudah..dan dia menghubungiku dengan nomor baru, aku tau sifatnya. Dia tak akan menyerah sampai aku mau berbicara dengannya.."

"Getol juga mantanmu...gak ada capeknya"

mak!!!! aku mau kaweeenn!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang