• RASENDRIYA VERSI BARU •
Malam itu hujan sedang turun begitu deras, di temani kilatan petir yang sedikit menakutkan. Ada banyak pengendara dan pejalan kaki terbirit-birit meneduh.
Namun tidak dengan lelaki muda di sana, ia bahkan nampak tak memedulikan dirinya basah kuyup atau berakhir demam nantinya. Malam itu ia hanya ingin segera menyelesaikan masalahnya, dan membawa pulang sahabatnya.
Samar-sama di tatapnya gedung tua di hadapannya, dari luar hanya nampak satu buah lampu pijar berwarna kuning—agar sedikit menerangi. Helaan napas pun keluar, malam ini, resiko demi resiko ia ambil.
Apapaun hasilnya nanti, yang terpenting ia harus sesegera mungkin menyelamatkan orang yang bisa di bilang begitu berarti dalam hidupnya.
Kakinya mulai melangkah memasuki gedung, nampak sepi, serta bau-bau tak sedap mulai tercium. Bau besi berkarat di campur dengan air hujan.
"Boss! ORANGNYA DATANG!" tak selang lama, ia bertemu orang berpakaian hitam dan berteriak dengan lantang.
Ia tak suka basa-basi. "Cepet, dimana dia!" tak ada waktu lagi untuk dirinya, merepspon lelucon-lelucon garing lelaki di hadapannya. Ia terlalu muak dengan semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Napas (DISCONTINUED)
Teen FictionMasih dengannya, perjuangan bertahan hidup, persahabatan dan pengorbanan. Memiliki riwayat penyakit jantung sejak lahir, membuat Rasen sering merasa jika hidup terkadang tidak adil. Akan tetapi, ketika ia menoleh ke belakang, rasanya ia lekas menari...