Bagian 29 | Lelaki Misterius Dan Misinya

3.9K 244 52
                                    

RASENDRIYA VERSI BARU •

      "Untuk sekarang, jangan di paksa, Abang gak mau kamu sakit lagi cuma karena kamu bersikeras mengingatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      "Untuk sekarang, jangan di paksa, Abang gak mau kamu sakit lagi cuma karena kamu bersikeras mengingatnya."

     Hari ini Rasen kembali menjalani aktifitasnya sebagai seorang pelajar. Pagi-pagi sekali ia memghubungi ketiga sahabatnya untuk segera berangkat kesekolah.

      Hingga berakhir hanya Adit-lah yang menjemputnya, sudah di pastikan kedua sahabatnya yang lain masih menikmati mimpi indah.

     Bahkan selama perjalanan, tak ada pembicaraan khusus antara dirinya dan Adit, mereka sama-sama bungkam. Ia dengan pikirannya dan Adit dengan kefokusannya dalam menyetir.

      "Ada yang lo pikirin?" Adit memberanikan diri untuk bertanya perihal kenapa ia bungkam.

      Rasen melirik Adit sekilas sebelum kembali menatap jalanan yang masih sepi.

      "Dit, apa lo tahu tentang masa lalu gua? Apa gua ngelupain hal yang penting?" tanyanya beruntun.

     Mendengar pertanyaan tiba-tiba Rasen, ia meneguk salivanya. Pertanyaan yang Adit kira Rasen tak akan menanyakannya, bahkan mungkin melupakan kejadian itu. Nyatanya anak itu mengingatnya.

      Adit berdehem sambil menaikan volume AC.

     "Kok lo tiba-tiba nanya gitu? Gua gak paham, Sen," jawabnya di sela matanya melirik Rasen yang nampak gelisah.

      "Lupain. Gua mau tidur bentar, ntar sampek sekolah bangunin."

     Adit hanya mengangguk, dalam hati ia tak tenang karena pertanyaan Rasen terus terngiang. Tapi satu pertanyaan, Mengapa setelah sekian lama baru sekarang Rasen mengingatnya.

      Tatapan matanya beralih menatap Rasen dari kaca depan, anak itu sudah tidur.

      Maaf, Sen, bukannya gua ngak mau kasih tau lo. Tapi gua takutnya lo gak kuat pas lo tahu kejadian apa yang terjadi waktu itu.

🕊

     Aya menarik Arsel, membawa lelaki itu menjauh dari kerumunan setelah ia tahu jika kemaren lelaki itu berurusan dengan Adit. Dan mungkin, rooftop sekolah adalah tempat yang tepat untuk mereka berbicara secara empat mata.

Separuh Napas (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang