Bagian 13 | Bersamamu

5K 333 18
                                    

[ RASENDRIYA VERSI BARU ]

🎵 Playing song : Mahalini - Putar waktu 🎵

🎵 Playing song : Mahalini - Putar waktu 🎵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫️▫️▫️

     "Kenapa, Sen? Dada lo sesek lagi? Maafin gua. Gua ngak bermaksud nyinggung perasaan lo."

    Langkah kaki Aya terhenti seketika saat melihat Rasen menahan pergelangan tangannya dengan dada yang terpacu naik turun tidak teratur.

     Ia mengambil duduk di samping Rasen, mencoba menggenggam tangan lelaki di hadapannya. Sungguh bukan maksud dirinya mengatakan hal seperti itu, tapi bagaimanapun ia juga manusia yang pasti tahu persis bagaimana hidup tanpa bantuin orang lain.

     Aya akui Rasen memang benar-benar batu dan keras kepala. Namun melihat lelaki itu sedikit kesakitan, membuatnya tak tega.

     Rasen menggelengkan kepalanya dengan mata yang masih tertutup. Memang benar jika dadanya sedikit sakit, tapi tidak separah itu, tujuannya menahan gadis itu adalah karena ia sadar jika selama ini dirinya terlalu egois.

     Sungguh bukan maksud Rasen berlaku seperti itu dan tak tahu ternyata dampaknya membuat mereka sakit hati. Ia memang tak suka di kasihani, tapi ia juga tidak bermaksud mengacuhkan orang-orang yang sayang dan peduli padanya.

     "Gua mau ke carnival night," tukasnya, menatap wajah Aya beberapa saat setelah rasa sesak itu perlahan menjauh.

     Alis saling bertautan, dahi berkerut, tatapannya sedikit menjelaskan raut terkejut saat mendengar penuturan Rasen.

     "Sen, lo masih sakit. Ngak mungkin lo—

     "Gua ok, fisik gua ngak selemah itu."

     Rasen memotong ucapan Aya. Tatapan elangnya masih menatap gadis di hadapannya dengan seksama.

     Bahkan ia bisa merasakan tubuh dan raut Aya sedikit menegang dan terkejut atas kemauannya pergi ke carnival night. Dalam beberapa saat tak ada percakapan singkat di antara mereka.

     Menghela napas panjang, Aya melepas tautan tangannya pada pergelangan tangan Rasen. Ia bergerak merubah posisinya.

     "Ok gua bakal ajak lo ke carnival night. Tapi ngak sekarang ... lo masih sakit, Sen."

     "Yaudah kalau lo ngak mau lo bisa pulang dan gua berangkat sendiri."

     Rasen mulai berdiri. Aya mengernyitkan dahi, menahan tangan lelaki itu yang di selipi sebuah decakan kesal.

Separuh Napas (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang