Bagian 15 | Sungguh ini menyakitkan

5.6K 393 36
                                    

[ RASENDRIYA VERSI BARU ]

🎵 Playing song : Andmesh - Jangan rubah takdirku 🎵

“Dia terlalu indah untukku yang tak sempurna.”

▫️▫️▫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫️▫️▫️

     Sudah tiga jam lebih Gara menghabiskan waktunya di tempat itu. Kurang lebih empat botol minuman ber-lkohol, beberapa puntung rokok-berhasil lelaki itu rasakan.

     Se-hancurnya hati Gara ia tak pernah merasakan jatuh pada titik sedalam ini. Kembali mengingat—hanya sebuah satu hal kecil dan itu sudah membuat sudut pandang orang yang ia sayangi berbeda.

     Menyesal? Mungkin kalimat itu yang selama ini bersemayam dalam benak Gara. Ia meraung penuh sesal, ia menangis penuh sesak—semua tak lagi sama dan kini hanya ia seoranglah yang terbelenggu dalam keterpurukan.

     Di tempat ini, setidaknya pikirannya sedikit tenang.

     Inilah Gara tahun yang lalu? menyuka minuman beralkohol, rokok dan club malam?

     Tangan bebasnya terus-terusan menuangakan minuman beralkohol itu kedalam gelas kecil—di teguknya tanpa henti. Pikiran Gara merancau kemana-mana.

     Rasen

     Rasen

     Dan masih Rasen

     "Kenapa lo ngak maafin gua? Hik."

     Lagi-lagi ia merancau di sela tegukan gelas yang kesekian kalinya. Matanya menerawang ke segala arah.

     "Gua ngak mau lo jadi cowok berandalan kayak gua, Dek ... hik! Salah gua khawatir sama, lo? Hik."

     Beberapa pasang mata menatap keadaan Gara penuh tanya dan sedikit iba. Remaja SMA itu terus berbicara dengan intonasi lirih dan raut penuh kesedihan yang tak terbendung.

     Beberapa tegukan sudah ia habiskan—masuk ke dalam kerongkongannya. Tangannya yang bebas bergerak ke segala arah, seakan ia sedang berbicara dengan orang lain.

     Halusinasi

     "Lo, Hik ... lihat, kan? Abang lo ini udah bejat? Hik ... jadi lo jangan ikutan, Hik."

     Dari arah yang berlawanan, seseorang datang dengan raut keterkejutan tercetak jelas di wajahnya. Suara bising-musik yang berdentum di club itu, membuatnya mengumpat berkali-kali.

     Godaan tangan-tangan jail dari wanita-wanita sexy mulai menghantuinya. Jika kalian mengira ia akan tertarik? Maka itu asumsi yang sama sekali tidak masuk akal.

Separuh Napas (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang