03

2.4K 565 166
                                    

- Malais -

Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya

----

Target Per Chapter, 500 Pembaca, 200 Vote, 100 Komentar.

Aku update next nya kalau udah terpenuhi target nya, jadi yang baca tolong vote sama komen nya ya ditunggu!! Thank you.

----

Chanyeol masih belum mendapatkan alasan mengapa Baekhyun pergi meninggalkannya dan Ken. Ingin bertanya terus menerus tapi Chanyeol merasa ada yang salah dengan Baekhyun.

Wanita itu tampak takut, gemetaran dan juga pucat ketika bertemu Chanyeol. Dan dia yakin ada yang tidak beres dengan apa yang telah terjadi selama ini.

Chanyeol tidak akan menghakimi Baekhyun sebelum dia berkata jujur kepadanya. Otaknya terus berfikir kesalahan apa, atau karena siapa Baekhyun pergi darinya.

Tapi sekarang, itu tak lagi Chanyeol pikirkan ketika Baekhyun menangis tersedu-sedu dan mengatakan putranya Leandre tengah sakit keras.

Lagi-lagi pertahanan Chanyeol terasa runtuh dan hancur berkeping-keping. Chanyeol tau dari dulu Lean memang memiliki kelainan jantung, tapi tidak menyangka bahwa sekarang anak itu mengidap Leukimia juga.

Dosa apa yang telah Chanyeol lakukan di masa lalu, sehingga kehidupannya yang sekarang sangat berantakan?

Dan mengapa hal menyakitkan malah terjadi pada putranya?

Sekarang Chanyeol masih terduduk di ruang tamu Baekhyun, menumpang sholat Dzuhur dan berdoa agar pertemuannya dengan Baekhyun di beli kelancaran oleh Tuhan.

"Aku masih belum bisa mencerna apa yang kamu katakan tadi." Ujar Chanyeol, matanya menatap Baekhyun yang terdiam dengan pikirannya. "Satu saja belum selesai, tapi sudah muncul sesuatu yang menyakitkan lagi."

"Aku hancur karena kamu dan Lean pergi, aku gak bisa hidup dengan baik. Maaf karena Ken menjadi korban kesakitan ku, harusnya aku kasih dia kasih sayang yang penuh." Lanjut Chanyeol.

"Bukan salah mu, Mas." Jawab Baekhyun, memalingkan wajahnya.

"Terus kenapa? Kasih tau aku alasan kamu pergi, supaya aku gak nyalahin diriku terus."

"Sulit, Mas, aku takut." Cicit Baekhyun, bahkan mata sipitnya tidak berani menatap Chanyeol.

Chanyeol lalu mendekat ke arah Baekhyun, pria itu memberanikan diri untuk menggenggam tangan hangat istrinya.

Kali ini ia tidak ceroboh sampai menumpahkan air minum, karena air minum nya sudah ia minum sampai habis.

"Aku ada di pihak kamu, aku kesini untuk kamu dan Lean. Tolong kasih tau aku, supaya aku bisa lindungin kamu, Lean dan juga Ken."

"Percaya sama aku, Baekhyun. Aku mohon." Chanyeol masih menggenggam tangan Baekhyun erat, dia berharap Baekhyun bisa jujur padanya.

"Aku takut, Mas, aku benar-benar takut."

"Iya, apa yang buat kamu kayak gitu? Kali ini kamu harus mikirin Ken juga, dia putramu. Seumur hidup dia gak dapat kasih sayangmu secara langsung dan aku juga malah kayak gitu sama dia."

Baekhyun kembali terdiam, selama tujuh belas tahun dia memikirkan Ken dan merasa berdosa karena telah meninggalkan putranya. Tapi waktu itu, tidak ada yang bisa Baekhyun lakukan. Baekhyun pikir Ken akan mendapatkan kasih sayang penuh dari Chanyeol dan dia mencoba untuk tidak terlalu khawatir.

Malais ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang