- Malais -
Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya.
----
Yuuu spam, tetep aku pantau ya. Kalau dah up berarti dah kecapai sesuai sama yang aku mau reward dari kalian nya 😍 Love you readerku ❤️
----
‼️VOTE DULU, BARU BACA TERUS SPAM KOMENTAR‼️
----
Jam satu siang Chanyeol pulang terlebih dahulu ke rumah untuk mengambil beberapa berkas yang tersimpan di brangkas. Bibirnya terus tersenyum karena hari kemarin akhirnya seluruh karyawannya tau kalau dirinya bukanlah seorang duda.
Gelar duda dan sadboy dirinya tentu saja tak akan lagi melekat padanya, mungkin akan berpindah kepada Max. Dan juga wanita-wanita yang selalu mengejarnya mundur perlahan, oh mungkin mereka merasa insecure.
Syukurlah, sekarang wanita cabe-cabean telah terhempas jauh dari dekat Chanyeol. Tak perlu susah-susah lagi untuk Chanyeol mengusir mereka.
"Pak..." Kepala pelayan Lia berlari ke arah Chanyeol.
"Kenapa, mbak?" Tanya Chanyeol, heran.
Mbak Lia menetralkan nafasnya. "Itu loh Pak, Mas Ken saya suruh batal puasa enggak mau. Saya sampai bingung harus gimana."
Chanyeol mengernyitkan dahinya bingung. "Hah? Maksudnya?"
"Eh, maaf saya keliru menyampaikan." Mbak Lia menepuk jidatnya. "Mas Ken sakit perut, udah keluar masuk kamar mandi berapa kali. Saya suruh buka puasa tapi gak mau, katanya takut dimarahi Ibu."
"Loh, emang Ibu kemana?"
"Anu-kan sekarang jadwal kemoterapi nya Mas Lean, Pak."
"Astaghfirullah, sampai lupa." Chanyeol sampai nyebut saking tadi pagi dirinya buru-buru. "Terus gimana?"
"Di kamar, Pak. Saya khawatir soalnya udah pucat tetap mau puasa, saya mau panggil dokter tapi untung bapak pulang."
Chanyeol langsung melangkahkan kakinya ke arah lift, dia memang sedang terburu-buru tapi sepertinya Chanyeol harus memeriksa keadaan Ken terlebih dahulu.
Chanyeol juga baru ingat, semalam Ken memakan bakso nambah sampai tiga mangkuk dengan sambal yang banyak. Alasannya bakso buatan Bunda enak jadi Ken tidak bisa berhenti makan.
"Ya Allah, ada-ada aja." Gumam Chanyeol lalu dia membuka pintu kamar Ken.
Di sana dia bisa melihat putranya sedang meringkuk, keringat dingin sudah membasahi tubuhnya. Wajahnya juga sudah pucat.
Chanyeol segera membangunkan Ken. "Ken, batalin aja puasanya. Bunda gak akan marah."
Tapi tidak ada jawaban. Chanyeol berubah menjadi sangat panik. "Ken, kamu gak pingsan kan?"
"Ken!"
"Ken!"
Chanyeol masih panik, dia meraba leher putranya yang dingin. "Ken, jangan bercanda loh! Gak pingsan kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Malais ✔
Fanfiction[END] [CHANBAEK] [SEMI NON BAKU] "Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya."