06

2.6K 544 296
                                    

- Malais -

Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya

----

‼️Target Per Chapter, 550 Pembaca, 250 Vote, 150 Komentar. ‼️

Aku update next nya kalau udah terpenuhi target nya, jadi yang baca tolong vote sama komen nya ya ditunggu!

Yang udah Vote, Komen, makasih banyak, kalian the best sekali ngebut nya 🤣😁✌️

----

‼️VOTE DULU, BARU BACA & SPAM‼️

----

"Mas beneran udah sehat?" Baekhyun memoleskan lipstik berwarna nude ke bibir nya. "Jangan pingsan di supermarket loh, badan Mas kan gede, nanti aku gimana ngangkatnya?"

Chanyeol berdecak, tak menjawab dan memilih sibuk dengan ponselnya. Meminta Max meng-handle beberapa pekerjaan selagi Chanyeol tidak masuk bekerja. Hari ini mereka mau berbelanja untuk kebutuhan bulan berpuasa besok bersama sang istri.

Biasanya ada Mbak Lia yang belanja, tapi hari ini Baekhyun yang ingin berbelanja. Sekalian Chanyeol juga mau membeli ponsel untuk Lean dan istrinya itu.

"Ya Allah, istri aku ko tega sekali ya doa nya jelek-jelek mulu dari kemarin." Gumamnya seraya menggeleng.

Tak habis pikir, bukannya di doakan sehat Baekhyun justru berkata yang jelek-jelek terus menerus.

"Gak gitu Mas, maksud aku tuh...."

"Udah ngomelnya?" Sela Chanyeol. "Udahan ya marahnya, kan mau belanja. Yu berangkat!"

Baekhyun menghela nafas, tangannya di tarik keluar dari kamar oleh Chanyeol yang hanya senyum-senyum sendiri.

Kata orang, kalau istri marah itu ajak saja dia belanja, agar rasa marahnya menghilang seketika.

Cara ampuh memang, Baekhyun tak lagi mengomel dan menurut saja ketika Chanyeol menggenggam tangannya.

Ken dan Leandre sedang bermain game di ruang tengah. Hari ini Ken ada di rumah, biasanya kalau tak ada Lean, sudah pasti Ken pergi keluyuran bersama Kiran dan Sean.

"Bunda sama Ayah mau belanja, Ken sama Lean mau titip apa?" Tanya Baekhyun pada si kembar yang sibuk dengan stick game.

Lean yang belum bisa bermain game, kalah terus dari Ken yang memang jagonya bermain game. Raut wajah anak itu bahkan sudah kesal karena kakaknya mengejek terus menerus.

"Hm, apa ya?" Lean menyimpan stick game nya, membuat Ken marah karena adiknya itu membuat game yang ia mainkan tak lagi seru.

"Kok lu udahan sih? Kan belum selesai Lean." Omel nya, Ken kesal.

"Bentar Kak, itu Bunda nanya mau di beliin apa?" Lean menggeleng, kakaknya memang gampang sekali marah-marah.

Lean sudah tak ambil pusing, meski baru beberapa hari tinggal bersama, ia sudah paham dengan sifat sang kakak.

"Aku mau air comberan aja." Kata Ken.

"Huh?" Baekhyun dan Chanyeol otomatis mengernyit.

"Kakak mau air comberan? Buat apa? Ada yang ulang tahun?" Tanya Lean.

Ia masih ingat ketika masih tinggal di Desa, Teh Desi kasir ruko nya pernah di siram air kotor oleh teman-temannya. Katanya itu air comberan yang sengaja di siramkan ke tubuh Desi karena waktu itu Desi ulang tahun.

Malais ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang