18

1.4K 372 115
                                    

- Malais -

Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya.

----

‼️Ayoo dong komen nya... gasss yuu di gasss‼️

----

‼️VOTE DULU, BARU BACA TERUS SPAM KOMENTAR‼️

----

Senyum Ken tak pudar ketika dirinya menginjakkan kaki di rumah sakit.

Ini jam satu siang tapi tadi Papanya sempat telfon, menyuruh Ken datang ke rumah sakit dengan alasan Lean kangen.

Benar, dia juga kangen kepada Lean. Apalagi hari ini dia membawa dua kabar bahagia, yang pertama Ken sebentar lagi akan khatam Al-Qur'an. Lalu yang kedua, Ken menuruti perintah Lean ketika adiknya itu bilang, 'kalau cinta ya terobos aja dulu.'

Benar, Ken dan Aby memang berbeda rumah ibadah. Tapi sekarang Ken hanya ingin menyalurkan rasa cinta dan sayangnya kepada gadis itu, untuk di akhir ya Ken serahkan kepada Tuhan saja dia sudah siap untuk sakit ketika tidak bisa bersama.

Pagi tadi Ken menembak Aby dan hari ini mereka resmi pacaran. Ken akan memamerkannya kepada Lean.

Mata Ken melihat Chanyeol yang terduduk di kursi depan kamar rawat Lean. Pria itu menundukkan kepalanya membuat Ken mengernyit bingung.

"Papa..." Ken menepuk pundak Chanyeol membuat sang Papa terkejut.

"Ken, ya Allah..." Chanyeol langsung berdiri tapi Ken malah tertawa. "Kebiasaan kamu ini."

"Ya habisnya kok ngelamun? Kenapa? Belum bayar cicilan?"

Chanyeol mengelus dadanya, dia lalu memegangi tangan Ken erat. Mengajak putranya duduk dan menghela nafas berat.

"Papa mana ada cicilan." Jawab Chanyeol.

"Kenapa sih kok tangannya gemetaran? Papa belum makan?" Tanya Ken lagi, dia kebingungan dengan tingkah Chanyeol yang seperti orang linglung.

"Ken, sayang...dengerin Papa." Chanyeol memegangi kedua pundak Ken.

Senyuman Ken memudar, akhirnya dia paham kenapa Papa nya terlihat sedih.

"Pah, Lean-" Ken bangkit segera tapi Chanyeol cepat-cepat menahannya.

"Duduk dulu, dengerin Papa..."

"Pah, Lean kenapa?!" Ken berubah menjadi panik dan Chanyeol langsung memeluknya dengan erat. "Lean kenapa? Lean..."

Chanyeol tidak menjawab, pria itu menangis dan air matanya mengenai pundak Ken. Tubuh Chanyeol bergetar hebat, dia sudah menahannya dari tadi dan akhirnya kesedihan ini bisa Chanyeol tumpahkan

"Adek sedang berjuang, Kak." Bisik Chanyeol, terbata di sela tangisannya.

"Lean di dalam kan?"

Chanyeol menggeleng pelan, dia tetap memeluk Ken karena rasanya tubuh kokohnya akan tumbang. "Adek mau ketemu kamu, di ICU."

Tubuh Ken membeku, matanya membola dan berkaca-kaca. Lean, adik kesayangannya berada di ruangan ICU sendirian.

"Kenapa? Tadi pagi masih ceria." Kata Ken, sangat pelan.

"Serangan jantung, habis sholat Dzuhur tadi."

Air mata Chanyeol kembali mengalir deras, masih ingat bagaimana jantung Leandre sempat tak berdetak dan anak itu tidak bernafas. Rasanya dunia Chanyeol tiba-tiba runtuh ditambah istrinya jatuh pingsan.

Malais ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang