05

2.7K 567 270
                                    

- Malais -

Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya

----

‼️ Target Per Chapter, 550 Pembaca, 250 Vote, 150 Komentar ‼️

Aku update next nya kalau udah terpenuhi target nya, jadi yang baca tolong vote sama komen nya ya ditunggu!! Yang udah vote, komen makasih banyak ya 🙏

----

‼️ VOTE DULU BARU BACA ‼️

----

Chanyeol memperhatikan Baekhyun yang sedang duduk di depan meja rias, wanita itu sedang memakai berbagai produk perawatan wajah yang Chanyeol hadiahkan untuknya.

Bibir tebal Chanyeol tersenyum, sudah lama dia tidak tidur di kamar ini semenjak Baekhyun pergi. Tapi malam ini wanita itu ada dihadapannya, wajah cantik yang sebenarnya tak perlu lagi memakai polesan apapun sudah terlihat menarik dan seksi.

Tapi Chanyeol tiba-tiba teringat kata-kata Lean, anak itu bilang punggung Baekhyun banyak bekas luka dan Chanyeol harus melihatnya sendiri.

"Kata Suho kondisi Lean lagi bagus karena dia teratur minum obat dan istirahat yang cukup." Chanyeol melangkahkan kakinya mendekati Baekhyun. "Tapi besok harus tetap ke rumah sakit supaya lebih tau detailnya."

"Iya, Mas. Lean mau kok." Jawab Baekhyun, mengoleskan lip balm di bibir tipisnya. "Besok aku antar dia."

Chanyeol mengangguk, otaknya terus berputar bagaimana caranya bisa melihat punggung Baekhyun sedangkan dirinya masih canggung.

"Baekhyun, kamu-mau aku kerokin gak?" Tanya Chanyeol tiba-tiba dan Baekhyun langsung menoleh.

"Ngapain dikerokin? Aku baik-baik aja." Jawab Baekhyun.

"Ya siapa tau gitu punggungnya pegal terus mau di olesin balsem atau di kerok." Chanyeol masih tetap berusaha tapi istrinya itu langsung mengeryit curiga.

"Mas-" Baekhyun menatap Chanyeol curiga. "Maaf Mas aku lagi enggak bisa."

Chanyeol langsung menggeleng kasar, Baekhyun salah paham. Chanyeol bukan meminta untuk berhubungan kok.

"B-bukan itu Baekhyun, tadi aku suruh Max beli koyo buat kamu. Takutnya kan kamu kecapean abis perjalanan jauh."

"Ah males Mas, kamu tau kan aku gak kuat pakai koyo? Panas mending pakai kayu putih." Baekhyun kembali membereskan meja riasnya.

"Yaudah, nanti aku suruh si Zaki-"

"Mas, udah ngomong sama Ken belum? Itu anakku satu lagi kasian, Mas."

Chanyeol mengelus leher belakangnya dan menggeleng. "Belum, tadi aku lewat kamar ternyata Ken lagi di kamar Lean. Gak tau lagi cerita-cerita apa, aku gak mau ganggu."

"Selama aku gak ada kenapa gak bisa dekat sama Ken? Padahal dia kayaknya menanti kasih sayang penuh dari Mas." Tanya Baekhyun lagi dan Chanyeol menghela nafasnya.

"Enggak tau, rasanya sulit. Kamu dan Lean pergi aku hancur, sulit banget buat berfikir jernih. Dan jadinya Ken jadi korban kesakitan aku, maaf."

Chanyeol terluka, dan gak gampang ngobatin luka. Apalagi luka di hatinya. Dia hancur sehancur-hancurnya.

"Ngomong sama Ken, Mas. Kasihan dia di belum dikasih penjelasan." Baekhyun menundukkan kepalanya, teringat lagi bagaimana dinginnya Ken ketika mereka pertama kali bertemu.

Malais ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang