14

1.8K 427 217
                                    

- Malais -

Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya.

----

‼️ 800 View, 325 Vote, 250 Komentar. ‼️

Sama ya targetnya hehe. Aku yakin kalian bisa, aku update setelah kecapai. Sudah ada di draft semua ko Malais tuh, jadi tinggal up aja kalau dah sesuai. Makasih buat readerku yang suka komen, Love you readerku ❤️

----

‼️VOTE DULU, BARU BACA TERUS SPAM KOMENTAR‼️

----

"Kenapa?" Itu kata pertama yang keluar dari mulut Ken ketika, Ayah, Bunda dan dirinya duduk di ruang tamu.

Lean tertidur pulas, mungkin efek obat yang diberikan dokter. Selama Ken, Chanyeol dan Baekhyun berbicara Lean ditemani Mbak Lia. Mereka tidak akan berani meninggalkan Lean sendirian di kamar, takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Dokter bilang apa?" Lanjut Ken.

"Adek kemoterapi nya berhenti dulu, dia enggak kuat." Jawab Chanyeol, sangat pelan agar Ken tenang.

Mendengar itu Ken terkejut, jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. "Terus gimana?"

"Begini, Kak..." Baekhyun mengambil alih, mengelus tangan Ken dengan lembut. "Kakak kan tau Lean ada penyakit bawaan juga, selama ini pengobatan yang dijalani Lean itu sangat hati-hati. Sekarang Lean drop, enggak bisa lagi kemo kalau kondisinya seperti itu terus."

Ken paham, kondisi untuk kemoterapi itu harus sangat stabil dan selama ini Lean melakukannya dengan baik. Tapi hari ini, kondisi Lean tiba-tiba menurun walaupun mulutnya terus saja mengoceh tapi badannya sudah tak lagi mampu untuk duduk.

"Terus gimana? Yang harus kita lakuin apa?" Tanya Ken pada kedua orangtuanya dengan nada meninggi karena khawatir.

"Ken, jangan begitu. Kamu pasti paham Lean kayak gimana," Chanyeol mendekat dia mengelus rambut putranya. "Berdoa, kita cuma bisa berdoa."

"Masa itu aja, Pah? Kan berdoa juga harus dibarengi sama usaha!"

"Ken, kasihan Lean. Papa pingin bawa dia berobat ke luar negeri tapi adekmu gak mau. Kemoterapi aja dulu, Papa harus paksa dulu."

Ken berdecak kesal sementara Baekhyun matanya sudah berkaca-kaca. "Masa kita harus pasrah? Lean tuh pengen sembuh!"

"Kita enggak pasrah, kita itu ikhlas Nak." Chanyeol menggenggam kedua tangan Ken dan menatap matanya dalam. "Percaya sama Ayah, apapun yang terjadi—"

"Papa mau ngomong apa sih?! Lebaran aja belum, Lean tuh masih semangat tapi kenapa kalian begini?!"

"Ken, sayang...." Chanyeol kembali menatap mata Ken. "Jangan begini, kasihan Adek. Jangan keras hati, ayo serahkan semuanya sama yang di atas. Kita berdoa untuk kesembuhan Lean."

Bukan tak ingin berusaha, tapi Chanyeol tak bisa berkata apa-apa ketika Dokter mengatakan tentang kondisi Lean. Dan juga, Lean ingin tinggal di rumah bersama keluarganya, enggan pergi jauh sampai harus ke luar negeri.

Ken lagi-lagi berdecak kesal, selama ini yang tidak pernah terlihat sedih adalah Ken seorang. Yang paling terlihat jelas sulit menerima kondisi Lean adalah Chanyeol, tapi Baekhyun yang mengamati keduanya sangat paham.

Chanyeol sudah bisa ikhlas dengan kondisi Lean tapi Ken tidak. Anak itu menyembunyikan semua kesedihannya, Baekhyun tau.

Dihadapan Lean, Ken akan menjadi sosok yang sangat kuat, berhati dingin dan ketus. Tapi ketika berbicara serius mengenai kondisi Lean bertiga seperti ini, semuanya akan tau betapa sulitnya Ken menerima kondisi Lean. Ken ingin Lean sembuh, Ken ingin Lean tetap bersamanya. Ken tak ingin Lean meninggalkannya.

Malais ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang