- Malais -
Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya.
----
‼️ 800 View, 325 Vote, 250 Komentar. ‼️
Sama ya targetnya hehe. Aku yakin kalian bisa, aku update setelah kecapai. Sudah ada di draft semua ko Malais tuh, jadi tinggal up aja kalau dah sesuai. Makasih buat readerku yang suka komen, Love you readerku ❤️ rajin komen yu, siapa tahu kayak dulu, dapat reward dari aku buat yang suka komen.
----
‼️VOTE DULU, BARU BACA TERUS SPAM KOMENTAR‼️
----
"Mami bawa apaan?" Sean melirik ke arah mami nya yang terlihat sibuk dengan dua paper bags di tangan kiri dan kanannya.
"Bawain dong! Durhaka banget gak bantuin, mami lagi kerepotan juga." Luhan menyodorkan paper bags tersebut pada Sean.
"Ya lagian gak nyuruh." Sean mengambil kedua paperbags tersebut. "Ini mau dibawa ke rumah Om Chanyeol?" Tanyanya, seraya mengintip isinya.
"Iya. Masukin ke mobil sana, abis itu balik lagi kesini. Bantuin bawa kue!" Perintah Luhan.
Ibu satu anak itu pergi ke dapur untuk mengepak kue buatannya untuk Baekhyun. Meski Luhan tak ikut merayakan hari raya idul fitri, namun tiap tahun ia sering membuat kue untuk ia bagikan pada para pelayan nya yang bekerja di rumahnya. Ya kue lebaran pada umumnya, seperti nastar, cokelat, putri salju, tidak lupa kacang yang sudah ia goreng.
Sehun menghampiri istrinya di dapur dan membantu mengepak kue tersebut.
"Udah semua?" Tanya Sehun, memperhatikan sekali lagi barang bawaan mereka.
"Udah, yu ah berangkat." Luhan membawa sisanya, dan merekapun akhirnya pergi menuju rumah Chanyeol dan Baekhyun.
Sehun dan keluarganya akan ikut buka puasa bersama Kiran dan Kyungsoo juga di rumah Chanyeol. Karena semenjak kepulangan Baekhyun mereka memang lebih sering berkumpul bersama. Sekedar untuk melepas rindu dan menemani Baekhyun di rumah, karena kalau liburan, mereka tentu tidak bisa.
Mengingat kondisi Leandre yang seperti itu, Baekhyun dan Chanyeol tidak bisa bepergian jauh. Jadi mereka yang kerap meramaikan rumah Chanyeol agar Lean juga tidak kesepian.
Keluarga Sehun sampai di rumah Chanyeol setelah menembus kemacetan kota Jakarta. Sean menggerutu tak jelas karena kesal macet di Jakarta tidak pernah kunjung usai. Ya kalau tidak macet namanya bukan Jakarta, apalagi di jam pulang kerja dan ngabuburit.
"Naik mobil aja cape banget!" Ujar Sean seraya membantu Luhan membawa barang bawaan mereka. "Bikin jalan sendiri sih Mam biar gak macet!"
"Iya bikin jalannya dari rumah Mami ke rumah Om Chanyeol, terus ke supermarket kali ya? Jadi Mami kalau belanja gak pusing sama macet." Luhan menjawab seraya berjalan di samping putra nya.
Sehun menghela nafas, tak mengerti kenapa dengan istri dan anaknya yang kerap ribut, nanti akur lagi tapi membahas hal yang tidak penting.
Dengarkan saja mereka sekarang, ada saja hal aneh yang di bahas anak dan istrinya. Luar biasa memang.
"Iya Mam. Ke sekolah aku gak perlu, kan aku udah mau Lulus jadi gak penting." Sean mengiyakan ide Ibunya membuat jalan pribadi.
"Nanti deh Mami izin dulu ke Presiden, bagus banget sih idenya. Sampai Mami pingin banget benturin kepala kamu ke tembok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Malais ✔
Fanfiction[END] [CHANBAEK] [SEMI NON BAKU] "Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya."