"Sudah sampai Mas Patrick, ayo bangun." kata Pak Taufik kepada Patrick yang tertidur ditengah perjalanan menuju sekolah.
"Oh iya Om. Terimakasih ya, saya pergi dulu. Jangan lupa jemput lagi jam 3 sore ya Om!" pesan Patrick kepada supirnya sebelum meninggalkan mobil.
Patrick berjalan secara menuju ke pintu masuk sekolahnya. Di tengah perjalanan, Ia bertemu dengan Martin yang juga baru sampai di sekolah.
"Hey, Martin. Baru sampai?" tanya Patrick.
"Eh Patrick, iya nih." jawab Martin sambil merapihkan rambutnya yang berantakan karena memakai helm.
"Rambut lu kok berantakan sih? Oh iya, lu kan gapunya mobil, naik motor doang kemana-mana. Hahaha! Bercanda tin." gurau Patrick.
"Sembarangan aja lu hahaha!" tawa Martin terhadap candaan Patrick, meskipun begitu hatinya sedikit sedih mendengar candaan Patrick yang terus diulang-ulang nya.
Martin merupakan sahabat dekatnya Patrick. Tidak seperti Patrick, Martin tidak mempunyai latar belakang keluarganya yang kaya raya, namun Ia terkenal di sekolah karena dirinya yang baik dan dewasa. Martin merupakan anak yatim piatu, kedua orangtuanya meninggal saat ia berada di kelas 4 SD karena kecelakaan pesawat saat pergi ke luar kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih dari Cukup
Storie brevi"Lu bukan hanya seorang sahabat. Lu adalah teladan dan segalanya yang ternyata gua butuhkan selama ini."