Chapter 1

46 17 21
                                    

Happy Reading Guys

✨✨✨

Suara keributan di luar membuat gadis remaja berusia enam belas tahun yang semula tertidur dengan nyenyak kini langsung terbangun akibat mendengar suara keributan itu.

"Ada apa sih?" gumam Salva Kesal.

"Malam-malam begini ada keributan. Tapi, asal suaranya kok berasal dari kamar Bunda, ya?"

Akhirnya Salva terbangun dari duduknya, kemudian berjalan secara perlahan menuju keluar kamar tidurnya. Salva terus bejalan ke arah kamar Sinta, yang tak lain adakah Bundanya.

Salva merapatkan dirinya ke dinding untuk bisa mendengarkan keributan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar Sinta. Salva menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya, merasa tidak percaya atas apa yang dia dengar. Salva benar-benar terkejut mendengarkan lontaran kata-kata yang cukup kasar keluar dari mulut Dito. Salva sungguh tidak percaya Dito bisa melakukan hal ini kepada Sinta.

"Mas, apa salah aku?" tanya Sinta dengan nada suara yang lirih.

"Kamu tidak becus sekali sebagai Istri! saya sudah bosan dengan kamu!" bentak Dito.

"Mas, kita bisa bicarakan secara baik-baik. Aku akan membuktikan bahwa aku akan menjadi seseorang Istri yang lebih baik."

Salva yang sedari tadi mendengarkan pertengkaran itu dari luar kamar Sinta ingin sekali masuk kedalam memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Namun Salva faham, yang terjadi di dalam sana adalah urusan Sinta dan Dito, Salva tidak bisa seenaknya saja mencampuri urusan mereka jika tidak diminta. Akhirnya, Salva memilih kembali ke kamar nya untuk melanjutkan tidurnya.

"Apa maksud ucapan Ayah tadi?" tanya Salva kepada dirinya sendiri.

"Sampai-sampai, Bunda menangis gara-gara masalah ini. Apa yang di maksud dengan kata bosan, bukankah jika ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Apa lagi yang sudah menikah?"

Salva semakin bingung dengan apa yang dia pikirkan sekarang. Lalu ia mengambil handphone di samping lampu tidur. Salva menelfon seseorang.

My Love
Berdering...

"Hallo,"

"Iya sayang ada apa?"

"Kamu udah tidur?"

"Sudah sayang, tapi kamu nelfon jadi kebangun deh. Emang apa apa by, kamu ada masalah?"

"Kamu kaya tau aja kalau aku lagi ada masalah. Hmmm."

"Aku tahu dari gaya ucapan kamu cantik. Emang ada masalah apa si."

"Bunda sama Ayah aku lagi ribut di kamarnya, tapi ucapan Ayah membuat Bunda sampai nangis."

"Emang dia ngomong apa?"

"Katanya, dia bosen sama Bunda terus anggap Bunda sebagai Istri tidak becus. Maksudnya apa?"

"Aku tidak tahu pasti, tapi aku bisa saranin kamu. Kamu ikuti gerak-gerik Ayah kamu, terus ikuti dia kalau mau berangkat kerja. Nanti kamu dapat jawabannya di sana."

Ingin Ku Hentikan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang