Chapter 16

4 1 0
                                    

Happy Reading!!

Sebelum baca boleh dong di vote✨
Tapi sebelum itu aku pengen nanya sama kalian?
Gimana dengan Novel Ingin Ku Hentikan Waktu, seru enggak><
Kalau enggak seru juga tidak apa-apa kok, aku sadar masih banyak kekurangan ✅


__________________________________________

Suara decitan pintu terdengar di telinga Salva, seperti ada seseorang yang akan masuk ke dalam. Langkahan kali itu menuju ke arah Salva yang masih terbaik di tempat tidur, lalu mereka menghampiri Salva. Suara langkahan kaki itu milik Anggi dan geng ARGA.

"Salva, bagaimana keadaan kamu sekarang?" tanya Anggi sambil mengelus rambutnya.

"Lebih baik, Bu." Salva membalas dengan senyuman.

"Ini gara-gara Bagas, yah?"

Salva hanya diam tidak membalas pertanyaan dari Anggi.

"Sal, maafkan perlakuan Bagas sama kamu yah. Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, Sal."

"Maksud Ibu, sebelum Salva ada anak yang terluka juga karena Bagas?"

"Iya, Salva." Anggi membuang nafasnya.

Anggi menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi saat 6 bulan yang lalu, kejadian seperti ini bukan untuk yang pertama kalinya, sebelum Salva ada seseorang perempuan yang hampir tewas di tangan Bagas, ia mengurung perempuan itu di gudang sekolah karena kasus Bagas memaksa dia untuk menjadi kekasihnya, namun perempuan itu menolak dan berusaha untuk menjauh dari dirinya.

2 hari perempuan itu menghilang tanpa kabar, orang tuanya pun sudah melaporkan kepada pihak yang berwajib. Tidak sengaja ARGA melintas melewati gudang sekolah karena ingin ke lorong sekolah, tepatnya di bawah pintu gudang ada sehelai kain sobek yang tersangkut di bawahnya, dengan amat terpaksa Reffan mendobrak pintu tersebut dan benar sekali perempuan itu sudah tidak berdaya. Setelah di tanganin oleh Dokter, ia telah sadarkan diri dan menceritakan semuanya kepada Guru dan kedua orangtuanya.

Salva mendengar cerita itu benar-benar sangat terkejut bukan main, apakah Bagas itu punya kelainan jiwa? Atau memang sikap Bagas yang cukup keras?

Semuanya masih belum terungkap hingga sekarang. Itulah mengapa, Adji akan ekstra lebih menjaga Salva, karena ini akan menjadi sebuah peringatan pertama bagi Adji.

"Pulang?" Adji menawarkan Salva untuk pulang.

"Enggak, aku pengen masuk kelas." pinta Salva.

"Tapi kamu keadaannya kaya gini?"

"Aku tetep pengen ke kelas,"

"Ya sudah, Adji antarkan Salva ke kalas." perintah Anggi menyuruh Adji untuk membawa Salva ke kelas.

"Baik, Bu."

Salva seperti mempunyai bodyguard pribadi selama ia berjalan menuju kelas, karena ia berada di tengah-tengah bersama Adji untuk membopong nya. Di arah kanan dan kiri ada Reffan serta Galang yang menjaganya, lalu di depan ada Arka, di belakang ada Syifa dan Indira yang ikut bersama mereka. Benar-benar merasa di kawal dan di istimewa kan, sampai-sampai anak siswa-siswi memperhatikan dari kaca kelasnya ketika melewati kelas tersebut secara berurutan.

"Gila, lihat anak baru itu berasa jadi Ratu?"

"Parah banget, si!"

"Tuh, cewek siapanya Adji?"

"Gila, caper banget ke ARGA!"

Suara nyinyir dari beberapa orang terdengar sekali di telinga Salva, namun Adu menyuruh agar tidak mendengarkan ucapan itu.

Ingin Ku Hentikan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang