Chapter 2

28 13 6
                                    

Happy Reading

✨✨✨

Saat ingin membuka halaman selanjutnya, Salva terkejut ada selembar kertas jatuh ke lantai. Lalu ia membukanya.

Salva seperti mendapatkan kekuatan untuk lebih tegar, Salva memasukan kertas itu kedalam almamater yang dikenakan tanpa sepengetahuan orang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salva seperti mendapatkan kekuatan untuk lebih tegar, Salva memasukan kertas itu kedalam almamater yang dikenakan tanpa sepengetahuan orang disana. Salva bangkit dari duduknya dan berjalan untuk menaruh kembali bukunya tersebut lalu ia berlari menuju pintu keluar.

"Secepatnya gua harus bisa selidiki ini!"

"Pasti ada alasan di balik masalah Bunda. Bun, bersabarlah, Salva akan mencari informasi tentang masalah ini sampai tuntas. Salva enggak mau melihat Bunda menderita terus karena ini." Salva menguatkan dirinya untuk bisa mendapatkan informasi mengenai Dito.

Salva masuk kedalam kelas dengan keadaan tersenyum lebar membuat satu kelas didalamnya heran dengannya. Ia pun duduk kembali di kursinya lalu membuka buku pelajaran, sepertinya Salva sudah siap dengan pelajaran selanjutnya.

Tepatnya pukul 15:00 WIB, anak-anak di SMAN Kencana bubar karena ini adalah jadwal jam pulang sekolah. Salva mengendarai motornya sangat cepat sekali, karena ia tidak mau ketinggalan Dito pulang kerja duluan. Salva pergi ke kantornya Dito, sesampainya di sana Salva menanyakan Dito kepada resepsionis kantor.

"Kak, Ayah saya ada di ruangannya tidak?"

"Bapak Dito sudah pergi satu jam yang lalu, De."

"Satu jam yang lalu, berarti sekitaran jam dua? Kalau boleh tau, Ayah pergi kemana?"

"Maaf saya tidak tau, De. Tapi yang saya lihat Bapak Dito pergi bersama perempuan, perempuan itu adalah Sekeretarisnya."

Salva langsung terkejut mendengar ucapan dari resepsionis itu, "Perempuan, bukannya sekertaris Ayah adalah Pak Joko?"

"Kalau Pak Joko sudah mengundurkan diri, De."

"Oh gitu, terima kasih banyak ya kak atas informasinya. Maaf mengganggu jam kerja kakak."

Salva membalikan badannya lalu pergi dari kantornya. Sepanjang jalan Salva terus berpikir siapa perempuan yang di bawa Dito, kenapa Dito tidak memberitakan kepada Salva dan Sinta bahwa dia telah mengganti sekertaris. Salva semakin mantan dan semangat untuk mengetahui apa yang terjadi.

***

"Assalamualaikum, Bun! Salva sudah pulang." Salva masuk kedalam rumah dan menghampiri Sinta yang sedang menyapu halaman, Salva mencium tangan Sinta lalu masuk kedalam kamar.

Ingin Ku Hentikan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang