Chapter 7

10 5 0
                                    

Happy Reading

✨✨✨

Pagi ini membuat Salva gelisah, karena hari ini adalah penentuan ketua OSIS. Salva pergi ke kulkas yang berada di dapur untuk mengambil makanan ringan yang ia beli kemarin, Salva mengambil makanan tersebut lalu duduk di meja makan.

"Bun, aku bawa satu Pocky nya. Buat di sekolah."

Sinta menghampiri Salva dengan membawa sepiring nasi goreng kesukaan Salva, "Iya sayang. Mau bawa bekal tidak?"

"Enggak kayanya Bunda, nanti aku makan di kantin aja. Soalnya sekarang pemilihan ketua OSIS Bunda,"

"Wah, ternyata sekarang pemilihannya. Bunda doakan semoga kamu menang yah?"

"Ga mungkin Bunda, enggak mungkin Salva bakal menang. Saingan Salva aja udah punya gelar semuanya di setiap ekskulnya."

"Sayang, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Kamu harus yakin!" Sinta mengelus rambut Salva dengan lembut.

Suara gemuruh para siswa-siswi SMAN Kencana membuat suasana menjadi ramai, mereka menyebut nama calon ketua OSIS andalan mereka. Sorak semarak semakin menjadi-jadi ketika calon ketua OSIS telah berdiri di atas panggung. Seorang perempuan berjas kuning di lengannya berlogo lambang OSIS ia sebagai pembawa acara untuk pemilihan ketua OSIS baru.

Ya, hari ini adalah hari yang di tunggu oleh semua para siswa-siswi yaitu pemilihan ketua OSIS baru.

"Cin, gua enggak yakin kalau kita bakalan menang?" tanya Salva dengan suara cukup pelan.

"Kok elu berfikiran gitu," Cinta mengerutkan dahinya.

"Ya, lihat lawan calon OSIS kita? Mereka punya gelar di SMAN. Contohnya, calon ketua OSIS yang pertama dia punya gelar Pradana di Pramuka, calon ketua OSIS yang kedua punya gelar ketua PMR dan kandidat lainnya. Lah, gua ga punya gelar apa-apa cuma sebagai anggota OSIS tahun kemarin. Gua yakin enggak bakalan menang."

"Jangan kebanyakan bacot. Ya gua juga sadar kita ga punya gelar itu semua, tapi elu juga harus yakin sama visi dan misi elu. Belum di pilih aja udah takut duluan, gimana nanti."

Salva hanya terdiam.

Setelah pembukaan dan sambutan-sambutan, kini memasuki acara inti yaitu pencoblosan ketua OSIS. Panita acara mempersiapkan semuanya agar berjalan lancar dan tidak ada yang curang, siswa dan siswi mematuhi peraturan yang ada sangat tertib.

Salva memegang tangan Cinta cukup erat, "Cin, kok jantung gua gemeteran ya?"

"Jantung gemeteran, lebay lu. Mana ada jantung gemeteran, adanya juga deg-degan!" gumam Cinta.

"Sama aja,"

"Udah diem, berisik banget lu."

Salva langsung terdiam tidak membalasnya.

Pembaca acara tersebut menyebutkan nama kandidat calon ketua OSIS, ada empat kelompok masing-masing kelompok dua orang, untuk bersiap-siap siapakah yang menang dan mendapatkan sebagai ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Penghitungan suara sudah dimulai, kini Salva dan Cinta memiliki nilai paling rendah di bandingkan kandidat lainnya.

Penghitungan suara semakin gemuruh, ketika suara yang milih Salva lebih unggul dari pada kandidat lain.

Salva membulatkan matanya tidak percaya, "Kok bisa?"

Terus dan menerus, Salva lebih unggul. Dan perhitungan suara yang terakhir adalah jatuh kepada Salva. Kini Salva dan Cinta mempunyai suara terbanyak dan di nobatkan sebagai ketua OSIS baru.

Ingin Ku Hentikan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang