Donghyuck itu sihir. Mampu membuat Jeno tak lepas memandangi sosok Donghyuck yang berada disebelahnya sedang melakukan sesuatu dengan serius. Kerap kali, Jeno selalu mengusap rambut Donghyuck atau sesekali rambut yang sudah menutupi telinga, ia sematkan ke belakang telinga kekasihnya.
Jeno berada dirumah Donghyuck sekarang. Tepatnya berada dikamar kekasihnya. Perlu diketahui bahwa nuansa kamar Donghyuck itu sama persis dengan nuansa kamar kosannya pada jaman kuliah. Kanvas, cat air, paket lengkap pensil khusus menggambar dari tipe H sampai tipe B dan segala alat gambar yang tersedia, semua ada untuk menciptakan karakter pada kamar ini. Jeno merasa tidak asing, karena kamar Donghyuck seperti tempat untuk pulang biasanya. Sangat hidup.
"Jadi konsep gimana yang menurutmu sesuai dengan reference-mu?"
Donghyuck mulai melihat Jeno sekarang setelah beberapa kali tangan Jeno tidak bisa diam untuk mengganggunya. Bukan hanya mengusap surainya. Tetapi selalu bermain disekitar muka Donghyuck dengan gemas. Jeno memang inginnya bermain saat ini, bukan untuk bekerja!
Sekarang Jeno menjamahi leher Donghyuck dan berkali-kali menghirup parfum aroma bayi yang biasa Donghyuck pakai. Wanginya menjadi sinkron dengan aroma tubuh kekasihnya, seakan menjadi adiktif. Sangat cocok sekali untuk kepribadian Donghyuck yang mempunyai wajah sangat menggemaskan.
"Aku selalu bisa nerjemahi konsep yang udah kamu buat. Gak usah capek-capek sama pekerjaan kamu. Sekarang fokus ke aku." Jeno merajuk pada Donghyuck karena merasa dicurangi bahwa pekerjaannya yang mengganggu aktivitas Jeno saat ini.
Donghyuck tertawa kalau Jeno sudah manja kelewatan.
Muka Jeno sangat dekat sekarang. Donghyuck menikmati melihat wajah Jeno yang masih konsisten mulus tanpa pori-pori. Padahal Donghyuck tahu semua apa yang dipakai oleh Jeno. Dia hanya memakai cuci muka dengan facial foam dan setelah itu memakai lotion. Tidak sepertinya harus membeli toner, serum, eye cream, lotion hingga sunscreen agar muka tidak terlihat begitu kusam. Ingat! Hanya membuat wajah tidak terlihat kusam.
Donghyuck juga suka kalau Jeno sudah menggunakan kacamata untuk keseharian dia berkegiatan. Pelengkap karakter wajahnya yang tegas dan rahang yang tajam menunjukkan tulang di rahangnya, semakin terlihat dewasa. Bukankah dia benar-benar tercipta hampir sempurna dengan apa yang dia punya?
Malah Donghyuck sangat suka menggambar wajah Jeno. Lebih mudah karena semua terlihat jelas. Tidak seperti wajahnya yang mempunyai lemak dibeberapa titik. Makanya dulu saat mata kuliah menggambar dasar, dia gak bisa dijadikan model teman-temannya untuk digambar. Terlalu sulit.
"Kacamatamu udah diganti?" Donghyuck menarik kacamata yang tersemat di tulang hidung mancung punya sang kekasih, lalu ia pakai pada matanya, "Akk!" Donghyuck tidak berbohong kalau memakai kacamata Jeno itu sangat pusing.
Jeno cengengesan melihat Donghyuck yang langsung menarik kembali kacamatanya untuk dilepas. Padahal Donghyuck sudah tau kalau Jeno punya minus lebih besar dari mata normal.
Jeno menarik surai Donghyuck dari depan ke belakang karena rambut Donghyuck memang sudah panjang. Jeno tidak bisa melihat mata Donghyuck karena terhalang oleh poninya.
"Gimana pas periksa mata? Apa kata dokter?" Jeno yang sekarang bertanya keadaan Donghyuck. Ia sempat lupa kalau Donghyuck beberapa hari lalu mengantarkan Chenle untuk periksa mata. Mumpung topik saat ini adalah mata, maka dari itu Jeno bertanya.
"Aku ada silindris dan udah parah! Pantesan aja, aku lihat kamu jadi seperti ini."
Donghyuck bercanda dengan memiringkan kepalanya karena penderita silindris itu tidak bisa melihat garis atau objek dengan tegak, pandangannya terlalu kabur. Dan penderitaannya ini dijadikan candaan olehnya agar terlihat imut sekarang dimata Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Water🔥 • nohyuck
FanfictionLanjutan cerita klasik si anak desain dan si anak program dalam dunia kerja. boysxboys baku • non-baku mature! halu~ lobyu Sequel of ice cube🧊 - nohyuck