14 air panas

3.1K 396 40
                                    

"Aku gapapa, No!"

Bentakan Donghyuck membuat seisi ruangan menjadi senyap. Bahkan Jeno berhenti beberapa detik karena Donghyuck berteriak lumayan kencang, ditambah tangan Donghyuck yang berusaha untuk mendorong Jeno untuk menjarak.

Apa mereka sedang bertengkar?

"Nanti kalau ada komplikasi gimana? Tiba-tiba infeksi? Sakitmu makin parah?"

"Aku udah baikan, Jeno~ Jelas aku udah sehat!"

Sebenarnya, Donghyuck meminta Jeno untuk keluar melakukan sesuatu hal. Saat Jeno menjaganya di rumah sakit, Jeno memilih untuk tiduran di sofa, kadang bermain game, bermalas-malasan, kadang bergerak hanya untuk ke kamar mandi atau membantu Donghyuck terbiasa jalan lagi di sekitar kamar. Membuat Donghyuck sendiri agak geram. Kalau lama-lama Jeno mengambil cuti seperti ini, apa bedanya dia dengan orang pengangguran?

"Nono kan udah ngambil kesempatan cuti. Lebih enak main keluar daripada bosan tiduran dirumah sakit."

"Yang mengurusmu?"

"Ada Chenle. Dia sukarela mau menjagaku."

Jeno agak tidak mempercayai perkataan Donghyuck. Pasalnya, dia udah hafal dengan sifat dua orang bersaudara ini. Kalau bertemu, selalu saling berteriak. Tidak salah sekarang terang-terangan memilih suasana tentram?

"Aku serius, No. Lele sendiri yang ngomong." Donghyuck menyakinkan lagi Jeno dengan memajukan bibir bawahnya menjebi. Dia sedang berharap untuk Jeno bisa mempercayai omongannya.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka.

"Hyungie-deul~" Itu Chenle dengan wajah sumringah untuk menyambut kedua kakak-nya.

Rasanya Donghyuck sedang terbang. Chenle datang diwaktu yang sangat tepat!

"Lele mau jagain Hyuck?" Jeno bertanya ke poin langsung.

Chenle memasang wajah canggung, "Ha ha ha.." dia malah tertawa. "Iya, hyung. Aku-ingin-sekali-menjaga-Hyuck-hyung.." Lalu Chenle memeluk Donghyuck sepihak. Ingin memperlihatkan rasa kasih sayang adik kepada kakak kesayangannya itu.

"Atas nama Jeno Lee~"

Rasanya Donghyuck sedang berada di luar angkasa, badannya terasa ringan. Ada satu sukarelawan lagi yang datang untuk menghadapi suasana sesak ini, itu Mark.

Ini memang udah rencana Donghyuck dari awal. Donghyuck menghubungi Chenle untuk datang, sambil membawa Mark yang bisa menarik Jeno keluar dari kandang. Beruntungnya, Chenle mau mendengarkannya sementara Mark memang dengan sukarela untuk membantu.

Mark berjalan kearah Jeno, kemudian ia rangkul, "Come on man! Lesgeddit!"

Jeno clueless. Tidak ada petunjuk sama sekali. Permainan apa ini?!

Chenle melambaikan tangannya sambil meratapi kepergian Mark menarik paksa Jeno untuk keluar, "Selamat bersenang-senang aegideul~"





🔥🔥🔥





Mark benar-benar membawa Jeno bermain sangat jauh. Bahkan sudah keluar dari kota Seoul.

"SELAMAT DATANG DI MEDAN PERANG~"

Suara yang Jeno sangat kenal. Satu lagi sukarelawan yang membantu suksesnya rencana Donghyuck kali ini. Ada prajurit Jaemin yang menyambut kedatangan warga sipil untuk sekedar bermain-main di ladang permainannya.

"Perkenalkan, nama saya Na Jaemin. Saya akan memandu kalian untuk bersenang-senang di tempat ini." Jaemin memperkenalkan dirinya seperti pemandu wisata yang menemani turis untuk berkeliling.

Hot Water🔥 • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang