15 air panas

3.1K 397 42
                                    

Destinasi selanjutnya. Mereka memilih untuk bersantai di taman rooftop rumah sakit sambil menatap langit malam Kota Seoul. Memang tidak terlihat bintang, tapi lampu-lampu kota membangun suasana semakin romantis.

Donghyuck dan Jeno memilih berdiri di pembatas dinding. Mereka ingin benar-benar menikmati pemandangan malam dari sudut pandang dari atas sini. Memang sangat menakjubkan hasil karya dari tangan-tangan manusia ini.

"Jadi begini rasanya kencan di rumah sakit?" Terdengar suara tawa dari keduanya. Donghyuck memecah suasana sunyi diantara mereka berdua. Mungkin memang terlalu menghayati suasananya. Jadi mereka sampai lupa untuk berbicara.

Kini Donghyuck melihat kearah muka Jeno, "Bagaimana hari ini, No? Aku sampai lupa kalau tadi kamu pengen cerita." tanyanya sambil tersenyum.

Jeno bukan langsung menjawab, malah memeluk badan Donghyuck. Jeno meniduri kepalanya di atas pundak kekasihnya. Sekarang badannya terasa lebih ringan dua kali lipat. Benar-benar sangat rileks berada ditubuh Donghyuck.

"Hariku sangat berat. Tapi sangat menyenangkan berkat Mark hyung dan temanmu si gila Na Jaemin. Mereka cukup membuatku banyak tertawa hari ini."

Sudah kebiasaan Donghyuck untuk menajamkan indera penciumannya. Donghyuck mengendus-ngendus dan langsung bisa menggambarkan sudah melakukan apa saja Jeno hari ini, "Sudah tercium dari bau badanmu. Eum samgyeopsal~ Baumu enak!" katanya sambil menggigit pundak Jeno.

Jeno tertawa kecil, "Jaemin menraktir kami samgyeopsal karena sudah memperlakukan kami seperti prajurit. Ternyata Jaemin sangat galak." katanya dengan intonasi nada tak suka.

Ah! Jeno harus menceritakan tentang keberhasilannya melawan trauma di ladang permainan punya Jaemin.

Jeno mulai merenggangkan pelukannya dan mengumpulkan rasa antusiasnya untuk memulai cerita, "Tadi saat bermain flying fox, aku merasakan kebebasan diatas sana. Aku baru sadar kalau permainan itu sangat menyenangkan. Terus pas udah sampai dibawah, rasa berat yang menekan jantung tiba-tiba langsung hilang jadi plong! Itu sangat menakjubkan!"

Ada perasaan senang dalam hati Donghyuck saat ikut merasakan rasa gembira yang Jeno alami kepadanya. Dengan melihat Jeno sedikit memainkan tangannya untuk menjelaskan setiap kalimat yang Jeno katakan, ditambah dengan kakinya yang meloncat-loncat kecil membuat Donghyuck jadi gemas dibuatnya.

"Kau sangat menyebalkan kalau sudah mabuk seperti ini, Jenooo!"

"Aing~"

Sepertinya Donghyuck butuh selang oksigen daripada selang infus. Siapapun tolong jantung Donghyuck sekarang sudah tak beraturan melihat pacarnya yang bertingkah imut didepannya.

Kemudian Jeno membawa lagi Donghyuck ke dalam rangkulannya. Tangan kanannya sibuk merogoh sesuatu yang ada di kantong celananya. Sepertinya Jeno ingin memberikan suatu barang untuk kekasihnya.

"Aku selalu ingin memberimu ini. Tapi aku selalu takut." Jeno memperlihatkan barang kecil seukuran koin ke depan mata Donghyuck. Barang tersebut sangat bersinar, membuat mata Donghyuck tidak mau berhenti melihat barang yang sudah pasti bernilai sangat berharga. Barang itu adalah cincin.

Jeno mengangkat tangan kiri Donghyuck menggunakan tangan kirinya dan tangan kanan mulai sibuk untuk menyematkan barang tersebut pada jari manis kekasihnya. Sangat pas! Senyum terukir manis di bibir Jeno. Kebahagiaan Jeno bertambah berkali-kali lipat.

"Aku selalu membawanya dikantongku. Setiap hari ketakutanku selalu menghantuiku dan selalu bertambah besar. Mimpi burukku datang lagi. Dan ada kamu di mimpi itu. Aku sangat benci." ujarnya sambil memandang hikmat barang yang ia tunggu momennya.

Hot Water🔥 • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang