jeno-log: 2

3K 339 59
                                    

ternyata.. masih ada yang nungguin bonchap. kenapa why? (;'༎ຶٹ༎ຶ')






















2

"Hari terus berganti, semakin aku tidak ingin mempunyai jarak dengannya. Entah, ini sangat lucu. Selalu banyak cara agar aku bisa berdua seharian, sampai aku melanggar peraturan yang ada. Kupikir, aku memang gila."

.

.

Kembali ke rutinitas normal. Kini Donghyuck duduk dengan tenang sambil menatap layar laptop sedang membuka program ilustrator yang sudah menjadi makanan sehari-harinya. Tentunya menjadi sumber penghasilan.

Senyum telah tercetak diwajahnya. Tanda bahwa dia sudah mantap dengan apa yang dia kerjakan sekarang. "Jeno-ssi, pendapatmu gimana dengan desainnya?"

Ah. Kebetulan memang Donghyuck sedang bersama Jeno. Malah sudah menetap duduk disebelah Donghyuck dari sejam yang lalu.

"Ssi?" Jeno bertanya heran.

Donghyuck ingat, "Ah oke. Bujang-nim."

"Bujang? Nim?"

Donghyuck mendengus sebal, "Kenapa kau sangat menyebalkan? Bisakah kita serius sedikit?"

Jeno sudah memasang muka menyebalkan, dengan sengaja. "Kinipi kiu singit minyibilkin?" Dan detik itu juga, Jeno langsung mengubah raut wajahnya, menjadi lembut. Menyisir lembut rambut Donghyuck yang terlihat sudah panjang. Dia tersenyum. "Apa aku salah bekerja disamping istriku sendiri? Bahkan aku memohon pada Baekhyun untuk memberimu ruang kerja untuk aku bisa bekerja diruanganmu."

Apa ada hal yang terlewat?

Pada akhirnya, Jeno memutuskan untuk masuk perusahaan yang dikelola oleh adik Baekhyun, bernama Kai. Bisa dibilang, Jeno langsung diangkat menjadi manajer.

Butuh waktu yang cukup lama agar perusahaan bisa berkembang, sampai mereka mempunyai gedung kantor sendiri. Berkat kegigihan Jeno dalam bekerja tentunya.

Didalam gedung kantor ini, terdapat satu lantai khusus untuk agensi desain kepunyaan Baekhyun. Berkat siapa? Berkat Jeno tentunya, yang ada sedikit unsur pemaksaan. Alasannya sudah jelas. Dia kena sindrom Donghyuck.

"Balik sana ke ruanganmu." Donghyuck dengan berani mengusir Jeno dari ruangannya.

"Gak mau." Jeno tetap dengan pendiriannya.

Donghyuck memutar bola mata karena sebal, "Serah lu, No."

Lalu Jeno dengan cepat memeluk Donghyuck dari samping. "Aku akan menuruti kemauanmu semuanya dirumah karena kamu adalah bosnya. Aku ingin seperti ini dulu disini, Donghyuck-ssi. Bolehkah?"

"Baiklah. Daripada kau repot-repot mencari selingkuhan disini."

"Mulutmu, Hyuck."

"Canda, sayang~" Donghyuck memberi kecupan sedikit lalu agak melemaskan tubuhnya di dalam dekapan Jeno. Tak sengaja, matanya memandang pekerjaan Jeno dalam satu layar penuh. Projek kali ini sangat menarik perhatiannya, "Aku suka visualnya. Sudah bisa dimainkan?"

Jeno merenggut. "Belum, sengaja. Aku dan Kai harus persentasi dulu depan investor agar kedepannya game ini performanya bisa lebih bagus."

Donghyuck mengangguk mengerti. "Game ini seperti anakmu sendiri. Sudah 6 bulan, kamu terus mengembangkan game ini ketimbang projek yang lain." Lalu ia melihat wajah Jeno sedang tersenyum kecil.

Hot Water🔥 • nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang