7. Gangguan Untuk Ku

975 83 34
                                    

" kusut banget muka mu Key? Sakit ya? " tanya Putri begitu kami semua bersiap - siap menaiki bus untuk pergi ke Candi Borobudur sekaligus berpindah ke Kota Jogja.

" iya nih. Aku tadi malem gak bisa tidur. Ngantuk. Mana pusing banget nih kepala ku. " sahut ku sembari menyandarkan kepala ku di bahu Putri yang berdiri di samping ku. Dan membuat dirinya tertawa karena melihat ulah ku saat ini.

" kok bisa? Kenapa begadang kemarin. " tanya dirinya. Dan belum sempat aku menyahut untuk membalas pertanyaan Putri, kami sudah di kejutkan dengan kedatangan Haris yang langsung menanyai diri ku yang tengah bersandar pada Putri.

" kenapa nih anak? " tanya Haris pada Putri begitu dirinya mendekati pacarnya yang ku jadikan tempat bersandar.

" ngantuk sama pusing katanya. Malam tadi gak bisa tidur. Kenapa juga begadang. Jadi sakit kan kepalanya. " balas Putri menjawab pertanyaan Haris.

" lah? Kemaren masuk kamar duluan di banding aku sama kak Aldy. Malah dia yang ngantuk. Lagian kemarin malem dia gak terlalu begadang kok. " ujar Haris kaget dengan ucapan pacarnya ini.

Pasalnya, dirinya tahu jam berapa aku masuk kamar kemarin. Dan itu lebih dulu di banding dirinya dan Aldy.

" jangan ribut sih Ris. Kepala ku sakit. Pusing banget. Mau tidur. " ujar ku memukul lengan Haris pelan karena menganggu ku yang mencoba untuk terlelap barang sebentar saja.

" kemaren abis ngapain sih. Kan bilangnya mau tidur. " gerutu Haris mengusap kepala ku beberapa kali, yang masih saja bersandar nyaman di bahu Putri.

" panas gak badannya? " tanya Putri pada Haris yang menyentuh kepala ku saat ini.

" enggak. Cuma rada anget aja. " sahut Haris yang menempelkan punggung tangannya di kening juga leher ku bergantian.

Mau bagaimana pun, Haris dan Putri terlalu menyayangi ku. Apalagi di antara kami bertiga, umur ku yang paling muda. Dan mereka berdua sudah menganggap ku sebagai adik mereka sendiri. Di tambah lagi, kami sudah cukup lama bersahabat bertiga walau kini status mereka berdua sudah berpacaran.

" kenapa memangnya Key? " tanya Putri sekali lagi. Mencoba mengorek apa yang sedang terjadi pada ku saat ini.

" iya. Ada apa? Gak biasanya kamu kayak gini kalo udah pagi. Biasanya juga seger banget. " kali ini Haris yang angkat bicara.

" abis masuk kamar, gue malah di gangguin. Denger yang macem - macem. Mana ada yang ngetok jendela di atas kepala gue. Trus ada cewek ngomong dari arah kamar mandi. Padahal yang lain pada tidur. " ucap ku akhirnya jujur menjelaskan pada mereka semua.

Aku sudah tak sanggup lagi menyimpan cerita ini sendiri. Sehingga mau tak mau memang aku harus menceritakan semuanya pada mereka berdua yang memang sudah mengetahui tentang diri ku.

Membuat Haris dan Putri menarik nafas panjang. Pasalnya mereka berdua tau jika aku memang terlahir dengan cukup sensitif untuk urusan seperti ini. Apalagi jika sedang berhalangan seperti saat ini. Tak jarang aku bisa merasakan bahkan di ganggu seperti tadi malam. Bukan hanya satu gangguan. Tapi berkali - kali seakan tak ada habisnya.

" gangguan nya parah Key? " tanya Putri. Pasalnya, dirinya tidur lelap dan tak tau keadaan ku malam kemarin.

" Lumayan. Sampe bawah kasur ku ada yang ngetok - ngetok. Jendela di atas kepala ku juga ada yang nyakar - nyakar. " ujar ku pelan. Aku pun menjelaskan semua yang terjadi pada ku malam kemarin dari awal aku masuk kamar setelah bertemu Haris dan Aldy di luar.

" udah deh, kamu naik ke bis aja duluan. Tidur. Urusan anak - anak biar aku sama Putri yang ngurus sekalian di bantuin kak Aldy. Lagian kamu kayaknya juga gak bakal bisa fokus nanti. Istirahat pokoknya. " titah Haris pada ku dan menyuruh ku untuk lebih dulu ke dalam bis untuk tidur.

" iya. Tidur di bis aja ya. " ucap Putri mengiyakan ucapan Haris barusan.

Aku yang memang sudah sangat mengantuk pun hanya menganggukkan kepala dan menaiki bis terlebih dahulu dan tidur di kursi ku. Seraya membiarkan ke dua sahabat ku ini untuk mengurusi semua keperluan kami untuk pindah tour ke kota Jogja.

" Putri, Haris. Keysha nya mana? Masih di dalam Villa? " tanya bu Rahma begitu beliau bersama pak Husni, Bu Amy, dan Bu Listy datang mendekati Putri dan Haris di ikuti oleh kak Aldy di belakang beliau semua.

" udah naik bis duluan bu. Dia lagi istirahat di bis. " sahut Putri menjawab pertanyaan dosen kami.

" lho kenapa? Key sakit? " tanya bu Listy sedikit khawatir. Membuat Aldy yang berdiri di belakang beliau langsung memandang tajam ke arah Putri san Haris bergantian.

" oh enggak bu. Dia katanya ngantuk. Kepalanya pusing habis begadang kemarin sama saya sama kak Aldy. Makanya saya suruh naik ke atas duluan buat istirahat. " kali ini Haris yang menjawab. Menutupi apa yang sebenarnya terjadi.

" Keysha? Begadang dengan ku dan Haris? Bukankah dirinya masuk kamar lebih dahulu? " batin Aldy bingung dengan ucapan Haris barusan.

" ya udah kalau gitu, terpaksa kalian berdua yang mengurusi ini dulu ya. Sanggup kan? " ujar bu Rahma yang di sanggupi oleh Putri dan Haris.

" baik bu. " jawab Putri tegas.

" iya. Sanggup kok bu. " angguk Haris. Mau bagaimana pun, mereka berdua tak ingin menganggu istirahat ku saat ini. Sehingga mereka berdua lebih memilih mengerjakannya berdua saja.

*****

" kak Aldy? "

" ya? " sahut Aldy begitu dirinya hendak duduk di samping diri ku yang sudah tertidur sembari membalikkan tubuhnya memandang Ghea yang memanggil dirinya.

" duduk sama aku aja yuk. Kan udah sering duduk di sana. Gak bosen apa. " ajak dirinya genit sambil menepuk - nepuk kursi di samping dirinya.

" gak usah dek. Saya duduk sama Keysha aja. Dia lagi gak enak badan. Kasian kalau di tinggal. Saya biar nemenin Key aja dulu. " tolak Aldy untuk ke dua kalinya pada Ghea yang sudah gua kali mengajaknya duduk bersama di dalam bis.

Penolakan Aldy ini membuat beberapa mahasiswa yang mendengar pembicaraan ini dari awal senyum - senyum simpul karena melihat kawannya yang satu ini di tolak mentah - mentah sebanyak dua kali.

Apalagi wajah Ghea yang langsung di tekuk karena penolakan yang di berikan Aldy pada penawaran dirinya. Dan lagi, beberapa dari mahasiswa tahu jika Ghea sengaja duduk sendiri di dalam bis agar bisa mengajak Aldy untuk duduk bersama.

" Keysha terus. Keysha terus. Apa sih lebihnya itu kakak tingkat. Cantikan gue juga. Gak ada cantik - cantiknya gitu juga! Pakai pelet pasti. " runtuk Ghea pelan, namun cukup terdengar oleh Aldy, Haris, Putri dan Bayu yang duduk cukup dekat dengan Ghea.

" Ghe. Mulut. Hati - hati kalo ngomong. " tegur Bayu tak suka.

Dirinya tak mau cuma karena Ghea yang menghina ku, angkatan mereka mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari aku, Haris dan Putri sebagai asisten dosen. Apalagi dirinya tahu jika nilai praktikum mereka juga bisa bergantung pada kami.

" Jangan kurang ajar dek. " ucap Putri dengan pelan namun dingin dan tajam.

" yang sopan ya dek. Gak bagus cewek ngomong kasar begitu. " kali ini Haris juga ikut buka suara menyahut ucapan Ghea tadi dengan tersenyum tipis. Tak suka sahabatnya di sebut seperti tadi.

" maaf kak. "

Bukan. Bukan Ghea yang meminta maaf. Melainkan Bayu yang meminta maaf pada Haris dan Putri karena Ghea sudah mengatakan yang tidak - tidak.

" gak papa. Jangan minta maaf kalau kamu gak salah. " Haris membalas ucapan Bayu sembari tersenyum menenangkan Bayu yang terlihat sedikit khawatir dengan ulah kawan satu angkatannya ini.

Sedangkan Aldy, semenjak tadi hanya berdiam diri tanpa bukan suara menyikapi ulah Ghea barusan. Namun sangat terlihat di wajahnya yang datar dan rahangnya yang mengeras begitu mendengar ucapan Ghea yang menghina ku tadi.

" gak sopan. " batin Aldy.

*****

ASISTEN DOSEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang