13. Untuk Kesekian Kalinya

954 75 10
                                    

" hallo? Ada apa kak? " ujar ku begitu aku menerima telepon dari Aldy.

" Key? Lagi di mana? " tanya Aldy dari seberang sana.

" aku lagi di kamar kak. Sama Putri sama Ibu Listy. Kenapa kak? " ujar ku menjawab pertanyaannya.

" bisa keluar kamar sebentar gak? Kakak lagi di depan kamar mu. " ujarnya membuat ku kaget. Karena tiba - tiba saja dirimu sudah berada di depan kamar hotel yang tengah ku tempati saat ini.

" eh? Serius? Bentar - bentar kak. Aku keluar. " ucap ku mematikan sambungan telepon kami berdua sembari mulai beranjak menuju pintu kamar ku.

Dan benar Saja, aku memang menemukan dirinya kini sudah berdiri di depan kamar ku. Dengan t-shirt kebesarannya dan celana jeans hitam yang di pakai nya.

" ada apa kak? " tanya ku saat aku menemukan dirinya yang kini tengah tersenyum ke arah ku. Begitu aku membukakan dirinya pintu kamar ku.

" malam ini sibuk gak kamu? " tanya dirinya seraya memandang ku lekat.

" malam ini? Enggak deh kayaknya. Kenapa kak? " tanya ku balik bertanya terhadap dirinya.

" enggak, kalo kamu gak sibuk, kakak mau minta temenin ke cafe. Di Roasted and bear. Tapi kalo kamu gak bisa ya gak papa. " ucapnya lagi menjawab ucapan ku.

" ergh, boleh deh. Aku senggang kok malam ini. Gak ke mana - mana. Sama siapa kak ke sana? " tanya ku lagi.

" rencana kakak sih, cuma sama kamu aja berdua. Tapi, kalau kita berdua aja, kamu keberatan gak? " ujar Aldy balik pada ku. Tanpa menjawab pertanyaan ku barusan.

" enggak kok. Gak papa malah. Boleh, boleh. " sahut ku pada dirinya dengan tersenyum. Membuat dirinya menganggukkan kepalanya pelan.

" oke deh kalo gitu. Jam setengah tujuh ya? Abis magrib. " ujarnya memberitahu ku.

" hmm, iya. " ucap ku lagi. Membuat dirinya lalu meminta izin untuk kembali ke kamarnya, meninggalkan ku di depan pintu kamar hotel ku.

" ya udah. Kakak balik dulu ke kamar ya Key. Nanti kakak samperin kamu ke sini lagi. " ucapnya. Membuat ku menganggukkan kepala ku.

*****

" jadi pergi kak? " tanya ku begitu aku sudah di depan kamar dan justru melihat dirinya sedang berbicara dengan bu Listy, ibu nya.

" jadi. Udah siap kamu? " tanya Aldy pada ku yang sudah berdiri di dekatnya.

" udah sih. " sahut ku.

" ya udah, ayo? " ujarnya berdiri.

" ibu gimana? Masa sendiri di kamar? Atau ikut aja sama aku sama kak Aldy? " tanya ku pada bu Listy.

Karena Putri sudah terlebih dulu pergi bersama dengan Haris semenjak sore tadi. Dan sampai sekarang belum kembali ke hotel. Apalagi, hari ini hari terakhir kami di Jogja. Sehingga, memang hari ini tidak ada jadwal dan menjadi hari bebas untuk kami semua.

" udah, gak papa. Ibu di sini aja. Ibu lagipula bisa santai sama dosen yang lain. Yang penting kalian bisa seneng - seneng. Ini kan hari terakhir. Harus di manfaatkan sebaik mungkin. " jawab bu Listy tersenyum. Mencoba menghilangkan rasa tidak nyaman dari diri ku.

" yakin bu? Gak papa? " tanya ku kembali dengan rasa tak enak.

" iya. Gak papa kok. Gih sana. Hati - hati ya tapi. Dy, titip Keysha. Hati - hati kamu ajak dia jalan. Jangan sampai Keysha kecapekan. " ucap bu Listy memperingatkan anak lelakinya ini.

" iya ma. Aku pergi dulu ya sama Keysha. " pamit Aldy pada orang tuanya.

" aku pergi ya bu. " pamit ku juga mengikuti Aldy dan membuat Aldy menarik tangan ku perlahan untuk beranjak pergi begitu aku sudah berpamitan pada mama nya.

ASISTEN DOSEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang