12. Ucapan Refleks Ku

929 76 20
                                    

" Key? " panggil Aldy pada ku yang baru saja keluar kamar hotel. Dirinya saat ini tengah duduk di kursi depan kamar ku bersama dengan bu Listy. Entah sedang membicarakan apa.

" hm? Kenapa kak? " tanya ku dengan langkah yang terhenti sembari memandang dirinya yang kini juga tengah memandang ku bersama dengan bu Listy.

" mau ke mana kamu, Key? Udah rapi banget nak? " tanya bu Listy lembut dan tersenyum ke arah ku.

" oh, aku mau ke malioboro sebentar bu. Sekalian ke pasar Beringharjo. Aku mau nyari daster batik. Titipan mama. Tadi mama baru nelpon soalnya. " sahut ku tersenyum. Apalagi hari ini merupakan hari terakhir kami berada di jogja sebelum besok sore kembali pulang.

" ha ha ha, namanya juga ibu - ibu Key. Pasti titip daster batik kalo ke Jogja. Ibu udah beli kemaren. Jadi udah tinggal packing aja. " balas bu Listy tertawa dan membuat ku ikut tertawa seraya menganggukkan kepala ku.

" ya gitu lah bu. Untung aja sempet sore ini aku jalan. Kalo enggak kan malah ribut sendiri nanti mama. " sahut ku tertawa karena faham dengan maksud bu Listy.

" aku temenin deh ya Key? Jangan sendirian kamu. " ujar Aldy tiba - tiba pada ku di hadapan orang tuanya. Dan membuat ku refleks menggelengkan kepala guna menolak tawarannya.

" eh? Gak usah kak. Gak papa kok. Ngerepotin nanti. Lagian aku sendirian bisa kok. Deket juga kan. " tolak ku pelan.

" gak apa. Lagian aku mau beli kemeja batik buat ku. Mumpung kamu mau jalan. Jadi sekalian aja bareng sama kamu. " ujar Aldy lagi pada ku.

" iya Key. Di temenin Aldy aja. Jangan sendirian kamu. Nanti ibu malah kepikiran. Masa anak cewek jalan sendirian. " tambah bu Listy meminta aku di temani oleh anaknya sembari mengkhawatirkan diri ku.

" saya gak enak bu. Nanti malah kak Aldy dapet gosip yang enggak - enggak karna jalan sama saya. Kemarin aja masalah foto di Lawang Sewu udah bikin Ghea marah - marah. " ujar ku mengutarakan ketidaknyamanan ku.

" apa sih Key. Enggak kok. Santai aja lah. Lagian aku sama sekali gak masalah di gosipin sama kamu. " sahut kak Aldy tersenyum memandang ku dan mencoba menenangkan ku.

" iya Key. Ibu sama sekali gak keberatan kok kalau kamu di gosipin sama Aldy. Ibu malah seneng. Ibu soalnya suka sama kamu. " ujar ibu Listy dan membuat ku menatap beliau dengan seksama.

Beliau tak keberatan? Apa yang sedang ku fikirkan saat ini benar? Beliau tak masalah jika Aldy bersama ku? Aldy pun begitu?

*****

" beneran gak papa nih kak? Nemenin aku? " tanya ku pada dirinya yang kini sudah berjalan di samping ku menuju jalan Malioboro yang ada di depan jalan yang kami jalani saat ini.

" ya gak papa dong. Kan aku juga lagi ada yang di cari. Jadi sekalian aja. Dari pada aku gak ada temen kan buat nyari. Mending aku pergi sama kamu. " sahutnya kembali tersenyum menenangkan ku.

" tapi aku beli daster nya di pasar lho kak. Di Beringharjo. Yakin tetep mau ikut? Gak malu emang nemenin aku ke pasar? " tanya ku lagi dan membuat tertawa renyah.

" kenapa harus malu Key? Karna aku cowok dan malah nemenin cewek ke pasar? " tanya dirinya pada ku dan membuat ku mengangguk.

" iya. Gitu. " jawab ku.

" santai sih. Aku juga sering kok ke pasar nemenin mama. Lagian gak ada salahnya nemenin kamu ke pasar. Aku gak pernah nemenin cewek lain ke pasar selain mama. Kamu yang pertama. Jadi aku penasaran. " sahutnya dan membuat ku terdiam karna tak tau lagi harus berkata apa.

*****

" ngeborong banget Key? Sepuluh masih kurang? " tanya dirinya sembari tertawa, karena melihat aku yang masih saja memborong daster dan piyama batik saat ini. Padahal di tangan ku sudah banyak daster dan piyama batik yang sudah ku beli.

ASISTEN DOSEN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang