4 || Jatuh Cinta

3.1K 348 13
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nggak bosan dengan cerita Hanna kan ?? Kalau bosan bilang yaa:)

Selamat membaca^^

🌸🌸🌸

Kalau lagi jatuh cinta jangan berharap sama manusia. Tapi memintalah kepada Allah, agar kamu tidak hanya mendapatkan cinta manusia tetapi juga mendapatkan Ridho dari-Nya.

- Hanna -

🌸🌸🌸


Selepas kepulangan Clarissa setelah mengantar Hanna pulang, Hanna langsung pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Sehubungan dengan Rendi yang belum pulang, dan Clarissa juga sudah ditelepon oleh sang mama. Akhirnya, Clarissa pun pamit kepada sang kakak dan tidak bisa berlama-lama.

Hanna keluar dari kamar mandi dengan kaos putih berlengan pendek, celana jeans serta berjalan menuju kasur dengan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Ia termenung sambil memangku handuk basah di atas pahanya.

"Jatuh cinta?" beo Hanna sampai gelombang kecil terlihat di keningnya.

"Sama Farhan? Masa iya, gue jatuh cinta sama dia. Cowok yang selalu ngatur-ngatur gue. Padahal dia bukan siapa-siapa gue, pacar bukan, saudara bukan, abang bukan, suami juga bukan," ujar Hanna.

Lalu, ia kembali terdiam. Dan kejadian saat awal pertama kali mendapatkan nasihat dari Farhan.

Flashback on

"Huft, akhirnya selesai juga nih pelajaran olahraga." Hanna menghela napas kemudian mencepol rambut panjangnya asal.

Hanna melakukan peregangan otot tangannya dan mematahkan tulang kepalanya ke kanan dan kiri. Ia mengibaskan hijab yang sudah ia lipat di depan wajahnya-memberikan angin lebih banyak pada wajahnya-karena keringat sudah membasahi kening.

Kedua kakinya ia luruskan ke depan, badannya sedikit ia condongkan ke belakang dengan tangan sebagai tumpuan. Hanna memejamkan mata, ia berharap lelahnya bisa terbayar karena sudah mengikuti pembelajaran olahraga selama dua jam, ya yang satu jamnya lagi memang diberikan oleh Bu Nisa untuk anak muridnya istirahat sembari berganti pakaian seragam sekolah-putih abu-abu-lagi.

"Assalamu'alaikum," salam seseorang yang membuat Hanna terlonjat kaget sampai ia melemparkan hijabnya tepat mengenai wajah seseorang yang berdiri di sebelah kanannya.

Mata Hanna langsung terbuka, mendongakkan kepalanya ke atas. "Lo, ngapain kesini?" tanya Hanna tak santai.

"Aku kesini cuma mau nyamperin kamu karena mau-"

Belum sempat cowok itu melanjutkan perkataannya, sudah Hanna potong saja, "Ngapain nyamperin gue? Lo suka sama gue ya? Hih, jangan suka sama gue."

"Kenapa?" sahutnya cepat.

"Karena gue anaknya petakilan, nggak bisa dikekang, egois, emosian. Sama kek sekarang, gue emosi sama lo yang udah ganggu waktu istirahat gue," omel Hanna.

"Aku cuma mau bilang ke kamu, kalau hijabnya dipakai. Ini peraturan sekolah udah kamu langgar karena melepas hijab. Ayo cepetan dipakai, atau aku laporin ke Bu Fida?" ancam cowok itu, tangannya menyodorkan hijab milik Hanna.

Hanna menatap cowok dihadapannya dengan tatapan sungut. Ia mengambil hijab dari tangannya, beranjak dari duduk, berdiri di depan cowok itu sambil memakai hijabnya.

Hanna [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang