"Kenapa, lo, mau nerima perjodohan ini?"
"Karena saya mencintai kamu. Dan maafkan saya karena telah diam-diam menyebut namamu di setiap sepertiga malamku."
- Hanna -
🌸🌸🌸
"Papa, ada apa sih nyuruh Hanna siap-siap?" tanya Hanna saat dirinya sudah pulang dari sekolah dan sampai di rumah.
"Ada temen Papa mau ke sini," jawab Rendi yang masih berkutik di dapur membuat masakan.
"Temen Papa yang datang, tapi kok Hanna juga disuruh siap-siap."
"Iya ini karena bersangkutan sama kehidupan kamu ke depannya."
"Kehidupan Hanna yang mana? 'Kan Hanna sudah bilang, lulus SMA Hanna mau kuliah jurusan Pendidikan," jelas Hanna sembari memotong-motong bawang.
"Kamu bisa nggak sih, bantuin Papa aja nggak usah cerewet," tegur Rendi yang sedang sibuk-sibuknya memasak.
Hanna mencebik bibirnya karena kesal bahkan memotong bawang dengan keras sehingga menimbulkan suara.
"Pelan-pelan, Hanna, itu bawangnya jatuh semua."
"Iya, Pa, iya," jawab Hanna membereskan bawang yang masih bisa diselamatkan.
Hingga beberapa saat mereka berdua sedang sibuk memasak di dapur. Akhirnya masakan mereka telah selesai dan sudah dihidangkan di meja makan.
Pasti bertanya mengapa tidak asisten rumah tangga Rendi saja yang memasak 'kan? Itu karena asisten rumah tangganya sedang pulang kampung, namun untung saja Rendi bisa memasak. Dia itu mantan koki di restoran terkenal di Jakarta, dulu. Namun beralih untuk mengurus pesantren keluarganya jadi dia berhenti bekerja menjadi koki.
"Hanna, sekarang kamu mandi pakai gamis yang sudah Papa belikan buat kamu tadi. Udah Papa letakkan di kamar kamu," kata Rendi membersihkan dapurnya yang berantakan.
"Buat apa Hanna pakai gamis? Hanna pakai pakaian biasa aja di rumah ya," tawarnya.
"Nggak bisa! Kamu harus pakai gamis itu," telak Rendi mantap.
Jika sudah begitu, Hanna mana mungkin menolak.
"Iya, kalau gitu Hanna mandi dulu ya," pamit Hanna meninggalkan Rendi sendirian untuk membersihkan dapur.
***
Teman papanya sudah datang sedari tadi, selepas salat isya' bahkan Rendi sudah menjamu temannya dengan menghidangkan masakan yang ia buat.
Dan kini mereka sedang berkumpul di ruang tamu. Membicarakan hal serius mengenai Hanna dan juga anak temannya Rendi.
Siapakah dia? Penasaran ya? Aciee penasaran. Sabar, bakal tau siapa kok.
"Ren, gimana sama perjodohan anak kita?" tanya Fadil-teman Rendi.
"Tunggu. Pa, ini maksudnya apa? Hanna mau dijodohin gitu?" sela Hanna memotong ucapan Fadil.
"Hanna, kalau orang tua lagi bicara jangan dipotong," tegur Rendi.
"Ya, maaf, habisnya Hanna syok tiba-tiba bahas perjodohan. Emangnya siapa yang mau dijodohin? Clarissa?" Hanna menaikkan sebelah alisnya.
"Loh, Mas Rendi memangnya Hanna tidak diberitahu?" tanya Farah menyela ucapan Hanna.
"Bukan tidak, Mbak, tapi belum," balas Rendi sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanna [SELESAI]
SpiritualReligi-Romance - Cover by @putri_graphic on Instagram - __________________________________________ "Apa, Pa? Nikah?" tanya Hanna sedikit berteriak di ruang tamu. "Nggak, Hanna nggak mau. Apalagi sama dia," tunjuk Hanna pada laki-laki yang sedang du...