-dua puluh tiga

718 111 7
                                    

jangan lupa vote!

---

Happy reading<3

Tiara dan Fenly terkejut melihat Farhan, Ricky, dan Gilang yang terlihat panik dan gelisah.

"kenapa?" tanya Fenly.

"kita di jebak di sini, Fajri udah di bawa pergi sama Chacha dari sini" jelas Farhan.

"hah ini sebenarnya ada apa sih?" Tiara masih bingung dengan keadaan, ia di culik, lalu kenapa bisa ada Fajri dan Chacha?

"aelah nenek lampir bikin kerjaan aja" kesal Gilang.

"terus kita harus cari Aji kemana?" tanya Ricky menatap yang lain. 

Semua tampak berfikir kemana Chacha membawa Fajri pergi.

drt drt 

Getaran di hp Farhan menandakan ada panggilan masuk, 

"halo kenapa son?"

"..."

"kepisah ama Fajri, dia di bawa kabur ama Chacha" 

"..."

"hah demi apa?"

"..."

"oke oke makasih infonya" 

Yang lain menatap Farhan dengan tatapan 'kenapa?'

"Rick buka saluran tv 3 di hp lo" suruh Farhan.

"buat apa?" 

"bawel lo! buruan buka aja" ucap Farhan kesal. 

Ricky membuka tv di hpnya, dan di sana terlihat Fajri di ikat tanpa baju, dengan wajah yang sudah memar, tapi sepertinya ia masih hidup. Tiara yang melihat itu langsung lemas, hampir saja ia terjatuh jika Farhan tidak menopang tubuhnya. 

"Aji.." gumam Tiara, pipinya sudah basah dengan air mata.

"ade lo psikopat ya bang?" tanya Fenly kepada Farhan.

Farhan menggeleng pelan, "harusnya sudah sembuh" 

"ini di mana sih?" 

"itu di..." Farhan tampak berpikir,

"ITU DI GUDANG KOSONG DEKET SEKOLAH GUE KAN?!" Tiara memekik ketika ia mengenali tempat itu.

"IYA! ayo buruan ke sana, bilang ke Shandy buat minta tolong sama orang kantor jangan sampai ada wartawan yang berani ngeliput kesana." setelah berucap seperti itu Farhan berjalan keluar dari rumah menyeramkan itu, lalu yang lain pun menyusul.

-🍒-

Langit luar mulai menggelap, malam semakin mengeluarkan aura mencekam. 

"lepasin gue cha" Fajri memohon ke arah Chacha yang sedang asik memakan beberapa camilan di hadapan Fajri.

"diem deh lo, berisik banget sih!" kesal Chacha.

"apalagi sih mau lo?!"

"gue cuma mau lo jadi milik gue selamanya" 

"ga akan bisa bodoh!" 

Chacha yang mendengar umpatan Fajri pun mendekat ke arah laki-laki yang di ikat itu, ia terkekeh pelan lalu mengusap bagian tubuh Fajri yang terluka.

"shh"

"ugh sorry, sakit ya? tapi itu semua ga sebanding sama rasa sakit yang gue rasain" ucap Chacha.

"dan ada dua cara yang bisa bikin lo tetep sama gue..." 

Fajri yang mendengar ucapan itu pun menatap kearah Chacha dengan tatapan tanya. 

"pertama, perut cantik gue ini akan mengandung keturunan lo, anak kita" Chacha menunjuk ke perutnya sendiri dengan tersenyum manis.

Fajri mendelik takut, "LO SETRES CHA!" 

"IYA! DAN LO YANG BIKIN GUE KAYA GINI BANGSAT! LO ITU CUMA COWO GATAU DIRI YANG SUKA MAININ HATI CEWE!" Chacha berteriak marah menjawab ucapan Fajri, emosi nya tercampur aduk, marah, kecewa, sedih, sakit.

Chacha menunjuk wajah Fajri dengan tatapn menakutkan, "lo itu gatau terima kasih, gue! GUE YANG NEMENIN LO DARI NOL TAPI LO BUANG GUE GITU AJA!" 

Fajri terdiam mendengar ucapan Chacha, oke ia menyesal, setelah di pikir-pikir dosanya ternyata lumayan banyak juga.

"lo itu laki-laki terbrengsek yang pernah gue temui, sebentar lagi permainan akan gue mulai, tapi tunggu gadis sialan itu datang ya sayang, biar dia ikut nonton juga" Chacha sudah tidak lagi menunjukan raut marah, ia malah tersenyum ke arah Fajri. 

Benar-benar sinting!

-🍒-

Hai<3
nulisnya lumayan menguras emosi😭

Make You Mine | UN1TY Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang