"Itulah yang terjadi," kata Karina setelah menceritakan detail kejadian kemana dirinya pergi dan siapa laki-laki yang dibawanya pulang itu.
"Jadi dia akan bekerja untuk anda?" tanya Alois menilai laki-laki yang duduk disebelah Karina.
Karina mengangguk.
"Bukankah anda tidak membutuhkan pegawai lagi?" tanya Zion yang biasanya jarang berbicara.
"Aku tidak yakin tapi aku akan memperkerjakannya," kata Karina kukuh.
"Lagi bagian apa dia bekerja?" tanya Erroll.
Karina menoleh kearah Oscar, "Apa yang bisa kau lakukan?"
Bukannya menjawab pertanyaan Oscar malah berkata, "Aku bisa menjadi pelayan pribadimu."
Seisi ruang rapat menatap Oscar sinis.
Brak
"Aku tidak setuju," kata Caesar menggebrak meja.
Karina terperanjat kaget.
"Saya juga tidak setuju," kata Erroll, memelas kepada Karina.
Karina menatap yang lain, meminta pendapat namun hampir semua dari mereka memberi jawaban dengan gelengan kepala kecuali Gaston yang mengangguk setuju.
"Ada baiknya jika pelayan pribadi nona adalah perempuan," kata Alois berpendapat kemudian disetujui yang lain.
Karina tampak menimbang-nimbang.
"Tapi bukankah lebih baik memilih orang yang bisa melakukan pekerjaan apa saja dalam berbagai hal seperti halnya menjadi pelayan pribadi sekaligus pengawal," Gaston mengutarakan pendapatnya.
Karina semakin bingung.
Disisi lain Gaston memberi Oscar sebuah kesempatan dan disisi lain yang lain tidak ingin menerima usulan Gaston bahkan mereka menolaknya mentah-mentah. Sebenarnya mereka terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu dan gelisah.
"Baiklah aku akan memberinya kesempatan. Jika kerjanya bagus dan dapat diandalkan, aku akan terus mempertahankannya di sisiku dan jika dia tidak mampu maka aku akan mengusirnya. Bagiamana menurut kalian?" tanya Karina.
Mereka tampak ragu terkecuali Gaston yang mengangguk tanpa disuruh.
Tampaknya Gaston tidak mempermasalahkannya namun dia cukup mencurigakan untuk orang yang menyetujui semua yang bersangkutan dengan Karina dan Oscar padahal yang lain berusaha mati-matian untuk tidak mengizinkan Karina dan Oscar berdekatan.
"Baiklah kami setuju," kata Alois sebagai perwakilan dari semua orang yang ada di ruangan itu terkecuali Oscar yang hanya duduk manis tanpa mengatakan sepatah katapun.
Alois tidak bisa menyembunyikan rasa tidak sukanya kepada Oscar. Begitu pula dengan yang lainnya, mereka tampak merasa tersaingi padahal posisi mereka cukup spesial disana jika dibandingkan dengan posisi Oscar yang hanya seorang pelayan.
Oscar yang melihat kericuhan itu tampak santai seakan semuanya berada dibawah kendalinya.
Tanpa yang lain sadari, dia sering menyinggungkan senyuman kecil seakan dirinyalah pemenang dari sayembara posisi terdekat dengan Karina. Akan tetapi walaupun begitu Oscar sedikit khawatir karena Karina adalah orang yang tidak pandang bulu sedangkan dirinya adalah orang yang seumur hidupnya dilayani bukan melayani.
Namun untuk Karina, hanya untuk Karina-nya Oscar akan berusaha semaksimal mungkin.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Sang Perdana Menteri
Fantasy"Nona Karin, sebelum pemimpin kota ini pergi kabur entah kemana, dia meninggalkan selir-selirnya disini." "Memangnya dia memiliki berapa selir?" "Dua belas selir pria dan tiga selir wanita." "APA?" Ngejiplak? siap-siap ane santet:>