Cinta Kita Satu

Sasuke bagian 7

Sudah tiga bulan aku mengganti identitas ku menjadi Ryusuke. Semua ini berkat Kakashi yang mau membantu dengan imbalan aku harus masuk ke dunianya dan menjadi tangan kanannya. Awalnya aku sangat bimbang tapi semua sudah aku putuskan dan inilah keputusanku. Identitas baru sebagai Ryusuke nama pemberian Naruto dan perusahaan yang ku titipkan ke Yamato sudah kembali ke tanganku dan Yamato merintis usaha baru pembuatan senjata api.

Kini semua tampilanku baru. Dulu rambutku panjang kini selalu terpotong tapi pendek, tubuhku sudah berbentuk sempurna akibat latihan yang di berikan Kakashi setiap harinya. Kedua orang tuaku kini sudah kembali dari keterpurukan meski penyesalan selalu melekat di diri mereka. Dan saat ini Itachi lah yang memegang tampuk perusahaan uchiha dan Lee mengundurkan diri kembali masuk dalam perusahaanku bersama Tenten tunangannya. Mereka akan menikah satu bulan lagi dan aku sudah memberi ijin selama 2 Minggu. Ku rasa itu cukup panjang untuk honeymoon.

Hubunganku dengan Naruto semakin baik. Aku sudah jujur padanya sebulan yang lalu kalau aku jatuh cinta padanya dan ingin menjadikannya pasanganku semumur hidup. Meski awalnya dia ragu dan bingung, tapi pada akhirnya dia menerimaku. Aku meminta Naruto untuk homeschooling melanjutkan pendidikannya meski harus di sertai keributan dan ku menangkan karena Yota berada di pihakku dan membujuk Naruto dengan sangat baik. Sementara Yota dia tetap semangat bahkan kini dia bertranformasi seperti diriku saat sekolah dulu. Cuek dan dingin. Aku tanya alasannya? Di bercerita sejak kehidupannya membaik banyak yang mulai menempel dan menjadikanya ATM berjalan. Yota anak yang pintar jadi hal semacam itu bisa dia ketahui meski iming-iming persahabatan.

Saat ini aku baru saja bangun tidur dan mulai mencari makhluk kuning yang menggemaskan itu. Sejak berhubungan Naruto semakin peduli dan sayang tapi dia menolak untuk tidur bersama. Perlu di ketahui saat ini aku, Naruto dan Yota sudah menempati rumah yang baru saja ku beli seminggu yang lalu. Naruto dan Yota memilih rumah ini karena mereka tidak menyukai rumah besar karena akan sangat sulit untuk membersihkan. Sudah aku tawarkan jasa pekerja paruh waktu tapi dia menolak. Hah bocah kuningku ini sangat keras kepala kalau masalah hal seperti ini.

Begitu aku tahu kalau Naruto ada di dapur aku melihat dia tengah asik membuat sarapan untuk kita bertiga, aku mendudukan diri di kursi sambil menatap tubuh indahnya yang ramping terbalut celemek berwarna gelap. Tangannya cekatan dan lincah mengolah semua bahan yang ada di hadapannya.

"Jangan berfikiran mesum kak!" kata Yota menjatuhkan diri di kursi hadapanku.

"Naruto terlalu indah untuk tidak di pandang dan pikiran itu adalah hal alami yang terjadi di setiap pria matang!" jawabku santai meneguk susu coklat yang dia tuangkan.

Yota menggelengkan kepala "Tks, tks, tks.... kakak saja yang terlalu mesum. Lagi pula sebentar lagi usia kak Naruto sudah usia legal untuk menikah. Tidakkah kakak ingin menikahinya?"

"Kakakmu belum siap Yota." keluhku padanya. "Siapa yang tidak ingin menikah sementara usiaku sudah sangat-sangat matang."

"Lamar saja saat ulang tahunnya. Aku yakin tak akan dia tolak."

"Mau buat kejutan?" tanyaku pada Yota yang langsung di angguki ya. "Kau yang membuat semua rencananya aku tinggal mengikuti. Aku yakin semua yang ada di otak jeniusmu selalu yang terbaik."

Yota mendecih sebal. "Cks, sama sekali tak kreatif."

"Oh ayolah.... lagi pula aku di buat sibuk oleh ketua Kakashi. Please bantu aku ya..."

"Baiklah kak Sasuke...."

"Bukan Sasuke, Yota! Ryusuke." koreksi ku.

*Oops... Sorry." balasnya mengacaukan kedua tangannya dengan jari membentuk huruf V.

Naruto datang membawa nampan berisi bubur dan beberapa mangkuk berisi bermacam taburan yang aku tahu itu sangat variatif.

"Pagi semua!" sapa Naruto menuang air putih ke dalam gelas.