Naruto bagian 1

1.3K 168 19
                                    

Pagi ini aku terbangun dengan di buat senam jantung. Bagaimana tidak bila saat membuka mata kau berada di pelukan seseorang dan dengan posisi saling membalas pelukan itu. Dari dekat aku bisa melihat wajah kak Sasuke sangat tampan meski tersirat lelah yang begitu nyata.

Aku bersyukur telah di pertemukan dengan orang sebaik kak Sasuke. Aku menolongnya sedikit dan dia membalas begitu banyak. Terlebih untuk Yota. Dia menjadi lebih bersemangat setelah mendapatkan semua yang dia impikan. Semua perlengkapan dan peralatan sekolah baru. Sangat simpel bukan impiannya tapi sayang aku tak bisa mengabulkan mengingat penghasilanku sangat pas.

Aku tak tahu apa masalah yang dia timpa tapi aku yakin itu sangat berat. Terlebih aku juga mendengar dia memutuskan keluar dari keluarga yang lelah membesarkannya. Karena tak ingin ikut campur dan ingin tahu lebih, aku lebih memilih diam seakan tak mendengar apa yang dia katakan dengan orang tuanya.

Puas melihat setiap inci wajah kak Sasuke aku memutuskan untuk lepas dari pelukannya. Ini sudah hampir saatnya aku mengirim koran. Dan aku tak sadar ternyata aku bisa tidur sangat nyenyak bahkan hampir lupa kerja.

Aku bergegas mandi meski harus merebus air dulu. Setelah mandi aku masak untuk sarapan karena setelah pulang antar koran aku bergegas ke minimarket kebagian sif pagi. Hari ini aku cuma buat telur dadar dan sosis daging goreng. Aku bergegas berengkat setelah sarapan.

Kakiku mengayuh sepeda dengan kecepatan sedang dan setelah di agen, sepeda ini segera di taruh koran oleh tuan Kogoro.

"Tumben udah mau telat datangnya?" tanya tuan Kogoro setelah menaruh koran di sepeda ku.

"Efek lelah mungkin jadi aku tidurnya kelewat nyenyak tuan." balasku

"Maka dari itu, carilah pekerjaan dengan gaji yang besar."

"Susah tuan." keluhku "Tuan kan tau sendiri aku cuma tamatan SMP."

"Maaf Naruto, aku lupa hehehe...."

"Tak apa tuan. Aku berangkat kalau begitu. Bye tuan." aku bergegas mengayuh sepeda dan tujuanku kali ini ada di perumahan elit di distrik A dimana seluruh orang berkantong tebal berada.

Setelah mengayuh sepeda selama tiga puluh menit sampailah aku di gerbang besar distrik A.

"Dek Naruto!" paman Yoshiro penjaga gerbang distrik A.

"Hai paman!" balasku melambaikan tangan pada paman Yoshiro.

"Aku senang kamu yang mengantar di distrik ini. Kau tahu temanmu itu si Kiba dia sangat ceroboh dan selalu saja kepincut bila udah lihat anjing." keluh paman yang membuatku terkekeh kecil.

"Maklum saja paman, dia kan pecinta anjing tapi sayangnya tak bisa memelihara karena ekonomi yang kecil."

Paman Yoshiro menghela nafas. "Kalau pemilik rumah tak komplain tak masalah Naruto. Tapi semua pada mengeluh karena koran paginya terlambat."

"Baiklah kalau begitu aku masuk dulu ya paman. Nanti kita sambung setelah aku selesai."

"Oke, cepat selesaikan. Paman kangen buat cerita sama kamu."

"Bye paman..." aku melambaikan tangan lalu bergegas mengayuh sepeda ke setiap rumah. Karena memang sudah dua Minggu aku mengirim koran di distrik B untuk menambah pemasukan mengingat di distrik B rumah lebih padat meski di isi golongan menengah.

Aku tak pernah melempar koran yang aku antar, karena aku lebih senang memberikan koran ke para paman penjaga. Dan banyak dari mereka yang sudah kenal denganku.

Aku terus menyerahkan koran hingga aku berhenti di salah satu gerbang dengan tulisan N&U. Di gerbang rumah ini seluruh penjaga dan pekerja sedang berbaris seakan melaksanakan upacara. Saat aku menekan bel yang menghampiriku seorang gadis seumuran denganku dan wajahnya sama persis denganku hanya saja dia perempuan. Aku di buat terkejut.

Cinta Kita SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang