Pacar Warna-Warni 18

2.7K 587 118
                                    


Hoi! Dapet cerita ini darimana? Hayoo, jawab!


Sudah follow aku belum? Yang belum, follow dulu, ya. Biar halal. Canda, halal😭

Yok, baca, yok!

***

Hirocsva Inti(m)

Indra

|Gue nggak bisa ngumpul. Izin dulu malam ini

Reno

|Lah, ngapa lo? Bocor?

Sam
|Ngp?

Indra
|Nenen gue meninggal
|Nenek*

Reno
|Typo mu mengalihkan duniaku
|Inalillahi wa innailaihi rojiun, turut berduka, Ndra.

Gardan

Inalillahi Wa Innailaihi Rohidin|
ROJIUN|
| Mon maap, typo.

JUAN
| Innalilahi wa innailaihi rojiun

Sam
| Turut berdukacita Ndra.

Gardan
Jangan nangis Ndra. Gue tau lo lg| duduk dipojok kamar sambil narik2 ingus

Reno
|Gardan ga ada otak 👍

Juan
|Otak lu tebus dulu sana ke pegadaian. Kasian kepala lu kosong, nyaring bunyinya

Sam
| Siap-siap, jam 07.00 di rmh Gardan
| Bagi yg muslim, sholat dulu.

Gardan

Makin syg sm Tulang Sam😘😘|

Gardan mematikan ponselnya. Mengusap perut yang lapar, dia menghela kasar. Rumahnya kosong, tidak ada orang. Hana juga tidak memasak. Jadi, sekarang, Gardan harus makan apa?

Memilih turun dari kasur dan beranjak ke dapur, Gardan memutuskan untuk memasak apa saja yang bisa dimasak. Dia membuka kulkas. Matanya tertuju pada kotak pizza, dia mengambil kotak itu dan membukanya. Detik berikutnya, mata Gardan berbinar saat mendapati sepotong pizza di dalam kotak itu.

"Gue panasin dulu." Gardan berujar, mengambil pizza itu dan berjalan menuju kompor.

"Oasu." Pemuda itu mengumpat, merasa sial ketika melihat bahwa selang gas terlepas dari tabungnya. "KOK HABIS, SIH, SETAN? GATAU LO KALO GUE LAPER?" Teriaknya frustasi.

"Cari akal, Gar. Cari akal." Gardan memutar otak kw nya, berharap sebuah lampu kuning muncul untuk memberinya solusi.

"Aha! Gardan memang anak pinter!" Pujinya lalu beranjak ke kamar untuk mengambil sesuatu.

*****

"Kak?"

Ella memasuki rumah Gardan dengan hati-hati. Jika bukan Pemuda itu yang menyuruhnya, dia tidak akan datang apalagi masuk sembarangan. Gardan memintanya datang ke sini, karena katanya Pemuda itu hanya sendirian di rumah.

Puas mencari di ruang tamu, Ella memutuskan untuk pergi ke dapur saat dia tidak menemukan lelaki bertubuh jangkung itu di sana.

"Kak?" Ella memanggil ketika melihat punggung Gardan dari belakang. Sepertinya Pemuda itu sedang sibuk ... Men-menyetrika?

"Kak? Kok nyetrika di dapur?" Ella berjalan mendekati Gardan.

"Eh, lo udah dateng?" Tanya Gardan balik seraya sibuk dengan aktivitasnya.

Pacar Warna-Warni [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang