06. No touch touch

512 60 0
                                    

Pukul 18:12, Kanara baru habis mandi sore. Hal yang dia lakukan ketika sudah dikamarnya adalah memakai BB cream di wajahnya untuk menutupi luka memarnya yang masih terlihat.

Huhuhu. Maaf. Bukan maksud Kanara untuk membohongi Hengga. Kanara hanya tidak ingin Hengga memangsa seseorang lagi.

Tapi... Aduhh. Perasaan Kanara kok gak enak gini, ya? Kayak gak yakin aja gitu Hengga tidak mengetahui tentang kejadian buruk apa yang baru saja menimpa Kanara.

Hengga kan cenayang. Kanara tidak lupa ya tentang itu.

Apapun itu, bersembunyi saja dulu deh. Nanti kita lihat dulu bagaimana reaksi Hengga. Jika dia membahasnya, berarti Hengga tahu, ya.

Mendengar suara motor Hengga diluar rumah, Kanara bergegas merapihkan BB cream di wajahnya, sampai luka memar diwajahnya benar-benar tertutupi dengan sempurna.

Semoga Hengga tidak memerhatikan pipi Kanara yang agak bengkak sebelah. Soalnya kan BB cream hanya menutupi wujud luka memarnya, tidak dengan bengkaknya.

Selesai memakai BB cream, Kanara bergegas keluar dari kamarnya agar bisa membukakan pintu untuk suami tercintanya, soalnya pintunya Kanara kunci. Permintaan Hengga selalu jika Kanara sedang sendirian dirumah.

"Ayaaaaangg~" Pintu terbuka, Hengga langsung menyerang Kanara dengan pelukannya, lalu mendorong Kanara hingga masuk kerumah. Pintu Hengga tutup menggunakan kakinya.

Jika Hengga bersikap seperti ini, salah tidak ya jika Kanara menganggap bahwa Hengga benar-benar tidak mengetahui tentang Kanara yang di pukul sama seseorang?

Kayaknya gak tau deh, ya?

Pikir Kanara sih gitu. ヾ(^-^)ノ
Padahal mah kan kenyataannya..... Gitu.

"Kamu udah makan belum, Ga?" Tanya Kanara kepada sang suami.

Hengga menatap Kanara tanpa melepaskan pelukannya. "Belum dong, Sayang. Kan sekarang aku cuma bakal makan masakan buatan kamu. Dan sekarang aku kelaperan banget nih. Huhu."

"Yaudah. Kamu tunggu di meja makan, ya. Aku angetin dulu makanannya. Aku udah sempet masak soalnya tadi pulang jalan-jalan sore."

"Hhm. Oke, Sayang. Aku tunggu. Emmuachh!"

Usai mengecup singkat bibir manis Kanara, Hengga membiarkan Kanara melangkah pergi dari hadapannya, pergi menuju ke dapur.

Senyum Hengga luntur setelah itu. Sial sekali. Bocah sialan itu telah membuat dua kesalahan fatal disini.

Pertama. Dia telah berani melukai wajah cantik Kanara.
Kedua. Dia telah membuat Kanara tidak mau jujur kepada Hengga.

Hengga tahu bahwa Kanara menyembunyikan luka memar diwajahnya itu dengan Make-up.

Iya. Hengga paham apa maksud tujuan Kanara tidak mau jujur kepadanya. Tapi gimana, ya?

Hengga tetap tidak akan mungkin mau membiarkan bocah bajingan itu tidak mendapatkan hukuman yang pantas untuknya.

Bagi Hengga, dia yang melukai Kanara harus diberikan hukuman seberat-beratnya, dan hal itu akan Hengga sendiri yang melakukannya. Tidak akan diwakilkan oleh siapapun.

LAST LOVE  ||  HEERINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang