11. Cosplay Hero part 2

392 54 0
                                    

Hengga, Dimas dan Gaffa berpindah tempat, tidak lagi mengobrol di Rooftop, melainkan dibelakang sekolah. Dilakukan setelah mereka berhasil menjauh dari The Tricky si Pengganggu.

"Santai aja." Hengga memegang kedua sisi pundak Gaffa meminta Gaffa untuk berdiri tegak dan tidak mendadak jadi culun.

"Gue taklukkin bocah-bocah kayak lu bukan bermaksud bikin mereka jadi kacung, melainkan jadi Sekutu tambahan." Ini yang Hengga katakan, perkataannya membuat Gaffa terkejut.

"Be-beneran?"

"Iya lah. Gue kasih anceman cuma ke mereka yang bersikap buruk. Gue juga kasih perintah bukan berarti gue merasa kayak Raja...

... Gue sama rekan-rekan gue banyak tingkah karena emang masih banyak bocah badung yang mesti harus kita taklukkin...

... Musnahin bocah-bocah yang badung nya gak ketulungan adalah pekerjaan gue sama rekan-rekan gue... Ya, lu ngerti lah kalau kehadiran mereka tuh mengganggu banget."

Gaffa terdiam. Jika seperti itu tujuan Hengga menaklukkan Gaffa dan Loridz, Gaffa kok jadi mulai merasa agak luluh, ya? Kayak setuju gitu.

"Oke. Kita ke topik utama. Gue gak bisa lama-lama disini." Ucap Hengga membuat fokus Gaffa kembali tertuju padanya.

Gaffa mengangguk setuju. "Oke. Emangnya lu mau nanya tentang apa ke gue?"

"Tentang hari Kelulusan SMA Gardenia."

Aduhh. Kenapa Gaffa jadi deg-degan gini ya Hengga mau menanyakan tentang hal itu kepadanya? Aduhh. Deg-degan banget, serius.

"Lu tau kan kapan hari Kelulusan SMA Gardenia?" Pertanyaan pertama Hengga.

Gaffa mengangguk, lalu beralih menatap Dimas yang sedari tadi terus terdiam membisu di tempatnya. "Dimas juga tau tentang itu. Kenapa lu gak tanya dia aja sebelumnya?"

"Tau. Dimas tau tentang itu. Gue udah nanya dia sebelum gue temuin lu... Ya. Dimas tau itu. Tapi Dimas gak tau tentang siapa yang bakal pimpin acara Konvoi Kelulusan SMA Gardenia nanti. Beda sama lu yang pasti tau juga tentang itu."

Gaffa tercengang.

"Ya, 'kan?"

Gaffa terdiam tak bisa langsung menjawab. Dia seolah ragu untuk menjawabnya, terlihat sangat kebingungan sampai bibirnya gemetaran.

Hengga menyeringai menatap Gaffa, lalu dia merangkul pemuda itu. "Lu udah jadi Sekutu gue sekarang. Jadi bisa kan lu jawab setiap pertanyaan gue dengan cepat dan jujur?"

Tak ada pilihan lain untuk Gaffa. Keselamatan seluruh anggota Loridz sangatlah Gaffa utamakan.

"Oke. Bakal gue kasih tau." Keputusan Gaffa.

"Hhm. Bagus." Hengga tersenyum senang.

"Sebentar." Gaffa mengutak-atik layar ponselnya sebentar, mencari-cari hal yang ingin dia beritahukan kepada Hengga.

"Nih." Gaffa meminta Hengga untuk melihat ke layar ponselnya. Rupanya Gaffa menunjukkan beberapa postingan anak remaja.

"Mereka yang bakal pimpin acara Kelulusan SMA Gardenia nanti?" Hengga bertanya.

LAST LOVE  ||  HEERINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang