"Sejak kapan lu tau kalo mereka diem-diem pasang aplikasi mata-mata di HP lu?" Pertanyaan Dino untuk Hengga.
"Sejak tadi sebelum gue dateng ke Markas. Gue notice waktu aplikasi mata-mata itu terpasang dengan sendirinya di HP gue. Entah gimana jadinya kalo gue nggak engah tentang itu." Jawaban Hengga.
"Berarti baru sekarang ya mereka pasang aplikasi mata-mata itu buat mantau pembicaraan kita?" Tanya Arya, langsung Hengga jawab dengan anggukan kepala.
"Gak bisa gitu kita balik diem-diem pasang aplikasi mata-mata disalah satu HP Leader Avigator?" Carlitta bertanya. Dia duduk dipangkuan kekasihnya, Gevran. Manjahh.
"Itu gak perlu kita lakuin karena tindakan kayak gitu mudah banget ketahuan."
"Berarti rada bego dong ketiga Leader Avigator bisa-bisanya ngelakuin tindakan sembrono kayak gitu? Mereka gak kepikiran sama sekali kayaknya kalo mereka bakal cepet ketahuan." Isha dengan kata-katanya.
"Nggak. Mereka gak mungkin sebego itu." Hengga tidak membenarkan.
"Begitu menurut lu?"
Hengga mengangguk. "Iya... Hal itu mereka lakuin pasti karena mereka berpikiran, gak ada untung dan gak ada ruginya juga buat mereka kalo tindakan mereka yang diem-diem pasang aplikasi mata-mata ketahuan, karena mereka percaya kita gak mungkin bisa taklukkin mereka dengan mudah. Dengan kata lain, mereka lagi ngeremehin kita banget sekarang."
Sial! Menyebalkan sekali jika dugaan Hengga benar. Tidak suka banget mereka tuh diremehkan. Sangat tidak suka.
Hengga beralih menatap Kanara yang sedari tadi terdiam disampingnya. "Lagi bingung mikirin tindakan apa yang harus Pearlgirl's ambil ya buat selesain Vanessa?" Tanyanya, membuat Kanara menatapnya.
Kanara mengangguk. "Iya, Ga... Pearlgirl's juga pengen banget ikut turun tangan ngebantu kalian. Cuma kan Pearlgirl's belum pernah berpengalaman ambil tindakan kayak gini. Kita cuma takut salah ambil tindakan aja." Katanya.
Jihan, Asya dan Carlitta kompak menganggukkan kepalanya karena mereka satu pemikiran dengan si Leader Pearlgirl's.
Hhm. Jika demikian yang terjadi, sepertinya Hengga harus memanggil Chaliztha untuk menjadi rekan tambahannya Pearlgirl's.
Biar nanti Chaliztha saja yang mengatur strategis demi kelancaran misi, sedangkan sisanya menjalani misi lapang hingga berhasil mendapatkan apa yang di mau.
"Kalo gitu aku bakal minta Chaliztha ya buat jadi rekan tambahan Pearlgirl's. Dia pasti bisa ngebantu banget kalian nanti."
Ekspresi Kanara berubah, terlihat seolah dia agak tidak suka atas hal apa yang baru saja Hengga katakan. Tapi Kanara tetap mencoba untuk tersenyum kembali karena jangan sampai ada pertanyaan dari Hengga.
"Oke. Aku setuju deh." Jawaban Kanara. Dia tidak bisa menolak sekalipun dia sangat ingin melakukannya. Demi kelancaran misi.
"Sipp. Nanti aku secepetnya temuin Chaliztha dan minta dia buat gabung sama Pearlgirl's... Kalo perlu rekan tambahan lainnya, bisa lah kamu minta bantuan ke Gladiol Girl's atau ke siapapun mereka yang menurut kamu pantes buat jadi rekan. Ya?"
Kanara mengangguk. "Iya, Ga. Oke. Aku paham."
"Hhm. Good, Darling." Hengga mengecup singkat pipi Kanara sebagai tanda bahwa dia bangga terhadap kekasih hatinya yang tidak pernah sulit di atur itu.
Glen menatap layar ponselnya saat dia merasa ada notifikasi terbaru yang dia dapatkan.
Bukan hanya Glen, Darwin juga melakukan hal sama karena dia pun agaknya merasakan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST LOVE || HEERINA
Ficção AdolescenteHENGGA & KANARA Part 2:* Lanjutan Book 'LOVE ME LIKE THAT' ────────────────── ────────────────── «────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────» "Aku sayang kamu." -Hengga Satria Pratama. "Aku sayang aku. Emuachh!" -Kanara Zivarina. «────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────» "Tapi emang...