"Kita ke Clubbing Fajar sekarang. Vanessa udah ada disana sama temen-temennya. Lakuin tindakan sesuai rencana...
... Tujuan utama kita adalah ambil HP-nya Vanessa secara diam-diam, karena kemungkinan besar banyak hal gak biasa yang Vanessa sembunyiin di HP-nya. Kita perlu banget mastiin tentang itu...
... Jangan bertindak diluar rencana. Jangan gegabah dan jangan salah ambil tindakan. Tindakan ini harus berhasil kita selesain dengan baik kalo kita gak mau mati disana."
Itu yang Chaliztha katakan, itu yang akan Kanara dan rekan-rekannya lakukan.
Hhm. Chaliztha benar. Mereka harus berhasil menyelesaikan misi ini dengan baik jika mereka tidak mau mati, karena kan mereka akan bertamu ke kandang musuh.
Disini cuma Pearlgirl's yang menyamar. Mereka berempat berpenampilan berbeda tidak seperti biasanya. Make-up agak berlebihan (cetar membahana), membuat mereka menjadi tidak mudah dikenali oleh orang-orang yang kenal sama mereka.
Sesuai apa kata Kanara sebelumnya. Disini Pearlgirl's yang akan mengambil tindakan tersembunyi, tidak dengan Chaliztha, Jeane, Nessa dan Maudy yang bebas memperlihatkan wajah mereka.
Mereka terbagi menjadi dua tim.
Tim 1: Pearlgirl's.
Tim 2: Chaliztha, Jeane, Nessa dan Maudy.Maka tanpa mau membuang-buang waktu lagi, mereka pun segera berangkat ke tempat tujuan. Clubbing Fajar, yang sudah Chaliztha yakini sekarang Vanessa sudah ada di tempat tongkrongannya itu, bukan Markas Avigator.
Mereka pergi dengan menggunakan mobil. Mobilnya Carlitta dan mobilnya Chaliztha. Pearlgirl's satu mobil dimobil Carlitta. Sementara ketiga anggota Gladiol Girl's menjadi penumpang di mobilnya Chaliztha.
"Lu yakin kita bakal berhasil?" Pertanyaan tiba-tiba Jeane. Dia duduk di samping Chaliztha yang sedang menyetir mobilnya.
"Ada gue diantara kalian, jadi gak usah takut gagal. Gue juga disini gak mau ngecewain Hengga."
Jeane, Nessa dan Maudy terdiam, diam-diam mencoba menahan reaksi berlebihan. Tch! Sungguh? Itu yang Chaliztha katakan?
Memang sih kehadiran Chaliztha ada karena dia diminta untuk selalu siap jika Hengga membutuhkan pertolongannya. Tapi... Tch! Tidak ada yang membahas Hengga disini.
"Udah sedeket itukah lu sama si Hengga? Perasaan gue rasa lu muka baru dah di antara kita." Ucap Maudy terdengar jelas.
"Menjadi rekan terpercayanya Hengga adalah posisi gue disini. Jadi gue berhak bilang hal kayak gitu. Terserah kalian mau beranggapan kayak gimanapun, yang pasti cuma itu hal yang perlu gue lakuin."
Okeyyy. Baiklah, jika itu yang Chaliztha katakan. Jeane, Nessa dan Maudy ikut saja.
Tangan Nessa terulur menyentuh bawah kursi mobil yang Chaliztha duduki, diam-diam meletakkan sesuatu disana, sesuatu yang hanya diketahui olehnya dan teman-temannya saja.
Apa itu? Sebuah alat sadap suara yang sudah diaktifkan. Chaliztha benar-benar tidak menduga hal itu dilakukan oleh mereka yang telah menjadi rekan kerjasamanya malam ini.
Sampainya di Clubbing Fajar...
Tim 1 dan Tim 2 terpisah. Mereka tidak bersama, karena setelah memasuki area dalam Clubbing, mereka langsung memulai sandiwara mereka.
Tim 2 langsung bergabung dengan mereka yang sedang asik berjoget menikmati alunan musik DJ yang asik. Mereka juga tidak segan menerima dan meneguk minuman beralkohol yang diberikan cowok-cowok yang tertarik mendekati mereka.
Berbeda dengan Tim 1. Mereka terlebih dahulu memilih untuk terdiam duduk di sofa yang tersedia sambil diam-diam memerhatikan gerak-gerik Vanessa.
Kalian tahu? Sekarang Vanessa sedang asik main judi meja bersama teman-temannya. Terlihat asik sekali sampai senyum lebar wanita itu tidak jarang terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST LOVE || HEERINA
Ficção AdolescenteHENGGA & KANARA Part 2:* Lanjutan Book 'LOVE ME LIKE THAT' ────────────────── ────────────────── «────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────» "Aku sayang kamu." -Hengga Satria Pratama. "Aku sayang aku. Emuachh!" -Kanara Zivarina. «────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────» "Tapi emang...