18.

2.4K 322 6
                                    

"Gue mau sup nya dong!"

"Yang itu enak nggak?

"Gue mau daging nya coba." Yoongi menunjuk piring putih yang sudah terisi banyak daging matang diatasnya. Mau nggak mau, Jennie yang notabene nya duduk disamping nya itu harus mengambilkan nya.

Yoongi ini sepupu jauh J-hope. J-hope aja nggak tahu kenapa si Yoongi tiba-tiba datang ke kost-an nya. Dan kenapa si Yoongi ini tahu lokasi kost 11? Karena waktu J-hope nyari-nyari kost-an itu, Yoongi yang nyariin.

Oh iya, Yoongi ini dulunya teman satu SMA sama Jin dulu. Jadi nggak asing sih kalo mereka berdua ketemu, kayak sekarang nih lagi pada misuh-misuh nggak jelas.

"Dah lah Yoong, macem raja lo dari tadi." Jin menggeplak dahi Yoongi dengan sendok besi yang dia pegang. Sembarangan banget si Jin, untung nggak benjol nih dahi anak orang.

"Jin tangan lo mau gue potong campur daging nih?" Yoongi menatap Jin sarkas. Jin sih bodoamat, dia sama Yoongi masih lebih tua Jin. Songong? Slepet pake sepatu Lisa meleset tuh anak ke gedung bawah tanah YG.

"Gue tendang pake sepatu Lisa mental lo ke waiji!" Sahut Jin.

"Bangke lo Jin!" Kata Lisa tak terima sepatunya dibawa-bawa.

"Semuanya gue ke kamar ya." Rose pamit beranjak dari duduknya. Sebenarnya dari tadi gadis itu menahan sakit di perutnya. Buktinya Jimin yang kebetulan merhatiin gadis itu pun sadar bahwa wajah Rose sangat pucat tadi.

"Kenapa si Rojeh?" tanya Jisoo.

Lisa mengangkat bahu nya, nggak tahu ada apa sama Rose.

"Kayaknya sakit perut ya?" Tebak Irene seraya menyendok kuah sup ke mangkuk nya.

"Maybe. Sekarang kan tanggal-tanggal Rose datang bulan." Jawab Lisa.

"Hyung, jadi kedatangan lo kesini tuh ada apa sih sebenernya?" Tanya J-hope.

Yoongi menelan makanannya, kemudian menjawab pertanyaan J-hope.

"Mau ngasih tau lo, Kak Jiwoo minggu depan mau nikah. Udah foto pre wedding dia kemarin."

Uhuk!

"Oh iya, sekalian kata tante temen-temen lo ini di undang juga. Datang ya, janlup bawa kado." Lihat betapa tengil nya Yoongi. "Eh, kado nya jangan aneh-aneh tapi." Lanjut nya.

Uhuk!

"Kok gue nggak tahu si jing?!" J-hope tersedak mendengar penuturan Yoongi. Bisa-bisa nya dia yang adik kandung nya tapi belum tahu sama sekali perihal kakak nya yang mau nikah itu. Sial, menyedihkan nih hidup J-hope.

"Ya lo sibuk kuliah jing, makanya nggak di kasih tahu dulu. Tante bilang kasih tau lo nya pas mepet aja, biar lo nggak nangis-nangis lebay karena kakak lo mau kawin." Jelas Yoongi lagi.

"Kasihan anjir, berasa kek anak pungut ya? Nggak di anggap!" Jin tertawa puas melihat wajah J-hope yang memelas. Lagian salah J-hope juga sih, kuliah nya malas-malasan.  Juga katanya sih belum rela kalo kakak perempuan satu-satu nya itu bakal nikah. Tau sendiri lah lengket nya J-hope dan kakak nya itu.

"Emang lo punya kakak cewek ya?" Tanya Lisa seraya menusuk daging pakai garpu.

"Punya ogeb. Makanya kali-kali main kerumah Hobi." Jawab Jungkook.

"Gue kan sibuk kuliah, mana sempet sih main-main begitu." Sahut Lisa.

Jennie melirik Lisa. Perasaan kemarin mereka masih musuhan kenapa sekarang malah kayak santai gitu? Apa jangan-jangan udah baikan? Sudahlah yang penting Lisa nggak over thinking lagi gara-gara dibentak Jungkook.

Sedangkan Jisoo, gadis itu dari tadi sibuk menawari berbagai makanan yang tersedia di meja pada Taehyung.

"Mau ini?"

"Nggak suka." Taehyung menggeleng.

"Gue tuangin sup nya ya."

Taehyung hanya mengangguk melihat Jisoo yang begitu lihai menuangkan lauk pauk kedalam piring Taehyung.

Nggak sadar aja mereka kalau dari tadi Jungkook lagi merhatiin mereka.

"Gue mencium bau-bau bucin." Jungkook memajukan wajahnya, mengerutkan hidung nya.

Lantas semua nya menoleh tepat kearah Jisoo dan Taehyung yang sekarang Taehyung malah asik menikmati suapan yang Jisoo beri.

"WEH LO BEDUA PACARAN YA?!"

Dengan cepat Taehyung menggeleng, sedangkan Jisoo menatap Taehyung nanar. Padahal Jisoo bakal seneng banget kalo Taehyung ngangguk. Tapi Jisoo sadar, kan mereka emang belum ada status sekarang?

.

.

.

.

Tengah malam, Rose keluar dari kamar seraya meringis memegangi perut nya. Ini itu tanggal-tanggal dimana bulan nya datang. Jadi biasalah kalau sakit nya sampe berlebih gini.

Rose berniat jalan ke kamar Jisoo, minta saran Jisoo cara menghilangkan sakit perut ketika bulan ingin datang. Tapi nggak tahu kenapa dia malah papasan sama Jimin yang baru aja keluar kamar sambil nenteng gitar ditangan nya.

"Kebangun ya?" Tanya Jimin.

Rose menggeleng pelan. "Gue emang belum tidur dari tadi." Jawab nya.

"Kenapa?"

"Sakit, perut." Rose menunjuk bagian perut nya yang terasa sakit.

"Lo mau datang bulan, ya?"

Rose mengerjap. Gimana bisa Jimin tahu?

"Tadi Lisa bilang waktu makan." Tukas Jimin. Oh, dari Lisa.

"Mau dengerin gue nyanyi nggak?" Tawar Jimin.

Rose mau nolak tapi nggak enak. Nggak ditolak tapi gimana nasib perut nya? Niat nya mau ke kamar Jisoo buat minta pencerahan untuk meredakan sakit perutnya itu tapi malah ditawari Jimin kayak gini.

"Sorry Jim, gue.. sakit perut banget sumpah. Gue mau ke kamar Kak Jichu dulu, mau minta pencerahan. Sorry ya?" Rose menatap Jimin sendu.

Jimin hanya mengangguk paham, tapi sebelum Rose lanjut jalan. Jimin sempat manggil Rose dan

"Rose?"

Rose menoleh.

"Minggu depan mau nonton festival musik di kampus gue nggak? Free dan untuk umum kok." Tukas Jimin.

Rose diam, padahal jantung nya udah lompat-lompat tapi nggak ketara karena ketutup sama rasa sakit perutnya. Kemudian dia mengangguk.

"Iya, mau."

Jimin tersenyum. "Berangkat nya bareng gue ya?" Lagi, Rose mengangguk seraya tersenyum.

~TBC~

ku rasa cukup sampai disini~

dadah

KOST 11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang