29.

3.1K 353 57
                                    

Taehyung menuruni anak tangga dengan malas. Tubuhnya lemas bak tak berdaya, tapi wajah nya yang lesu itu tak mengalihkan ketampanan nya sekalipun. Bahkan V BTS masih kalah jauh, sama dia.

Jisoo, Jisoo dan Jisoo. Iya, sekarang otak Taehyung lagi dipenuhi sama nama gadis itu.

Hingga tepukan keras dibahu nya membuat dirinya tersadar bahkan hampir melompat karena saking kaget nya.

"Pulang ngampus mau nongkrong dulu, nggak? Di kafe depan kampus nya Jisoo." Jimin tersenyum lebar, tangan nya bertengger di bahu sahabat karib nya itu.

"Ngapain?"

"Nanya lagi. Ya ngopi aja, lagian pemandangan kafe disana kan taman yang seger-seger gitu. Yakin nggak mau?" Tanya Jimin.

Taehyung menghela nafas, berpikir sebentar sebelum menjawab.

"Yaudah, tapi bentar aja ya. Gue nggak betah mejeng-mejeng gitu."

Jimin mengacungkan jempol, siap.

Mereka kembali lanjut berjalan, membawa langkah nya ke parkiran motor. Namun baru sampai koridor, sudah ada Yerin yang meneriaki nama Taehyung juga berlari kecil menghampiri Taehyung serta Jimin.

"Taehyung!" Senyum Yerin merekah setibanya ia dihadapan dua cowok tampan another level itu.

"Mama baru aja balik dari luar kota dan dia ngundang lo buat makan malam dirumah, nanti malam. Lo bisa kan?" Tanya Yerin.

Sedangkan dua cowok itu— Taehyung serta Jimin hanya melempar tatap seolah berbicara tanpa suara. Err— gimana ya.

"Sorry, kayaknya malam ini gue nggak bisa deh Yer." Ujar Taehyung membuat Jimin bernafas lega sedangkan gadis berambut pirang itu hanya menghela nafas disertai bibir mengerucut.

"Yah, padahal ini mama loh yang nyuruh. Dia kangen juga sama lo, udah lama nggak ketemu." Tukas Yeri.

Lagi-lagi, Taehyung dan Jimin saling melempar tatap. Jimin menghela nafas, mengangkat bahu nya tanpa ekspresi.

"Em, ya udah nanti gue kabarin lagi ya."

Mendengar itu Yerin tersenyum senang dan reflek memeluk tubuh Taehyung.

"Eh, udah!" Taehyung buru-buru menjauhkan Yerin dari tubuh nya. Bisa-bisanya gadis ini, kalau kekasih gadis itu melihat gimana. Bisa di gosipin yang tidak-tidak dia.

"Sorry. Yaudah gue balik duluan ya, see you nanti malam Taehyung!" Yerin melambaikan tangan, meninggalkan Taehyung serta Jimin yang malah menatap nya cringe. Hanya Jimin sih, nggak tahu kalau Taehyung.

"Gimana sih lo, gimana mau move on coba?" Tukas Jimin kepalang kesal karena sikap baik Taehyung.

"Gapapa lah Jim, cuma makan malam kok."

"Kalo Jisoo tau, gimana?" Tanya Jimin.

"Jangan ada yang ngomong tentang Yerin didepan Jisoo, gue takut dia makin menjauh dari gue." Pungkas Taehyung.

"Tau ah Tet, menglelah gue sama perasaan random lo. Dah ayo ke kafe."

.

.

.

.

"Wahai nona Mawar, pulang naik apakah engkau  hari ini?"

Rose mengerjap, menatap jijik kearah Jaehyun. Anak sastra tapi hobi nya nge-crushin cewek-cewek anak psikolog.

"Mau gue pulang ngesot sekalipun, urusan nya sama lo apa?" Sarkas Rose tajam. Rasanya nggak tahan mau nikam ini cowok.

KOST 11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang