[14] Blood

342 68 61
                                    

וח Blood —ו×

Setelah semua yang Jungwon rasakan. Mulai dari rasa sakitnya, perih dan juga rasa sesak yang dia tanggung sendirian. Sekarang akhirnya dia membuka matanya, memberikan kabar baik bagi semua orang yang sudah menunggunya selama dua Minggu belakangan.

Tidak ada yang tau apa sebabnya Jungwon sampai seperti ini, mungkin keteledoran anak ini yang membawanya sampai ke sini. Tapi mereka tidak akan menyalahkan Jungwon sama sekali, dia korban di sini.

"Akhirnya, kau nyenyak sekali tidurnya. Apa yang kau mimpikan ha?!"marah Sunoo memukul lengan Jungwon berulang kali.

"Akh, bukan apa-apa. Bahkan aku tidak bermimpi,"jawab Jungwon dengan polosnya, sepertinya dia tidak tau maksud dari ucapan Sunoo barusan.

"Jungwon! Kau baik-baik saja sayang?" Jungwon terkejut melihat ayah dan ibunya berada di hadapannya. Kenapa mereka membawa orangtuanya?

"Eomma?ah, ya aku baik-baik saja. Sebaiknya kalian pulang saja,"ucap Jungwon. Dia tidak mau melihat orangtuanya bersedih di hadapannya karena melihat keadaanya.

"Kenapa sampai seperti ini ha?siapa yang melakukannya?" Jungwon tidak bisa menjawab pertanyaan ibunya. Dia juga tidak tau siapa seseorang di balik helm itu. Seketika sesuatu mengalihkan perhatian Jungwon.

"Hyung, kalian menemukan buku?"tanya Jungwon.

"Tunggu keadaanmu membaik!!Baru juga membuka mata langsung bertanya buku,"jawab Sunoo dengan sedikit rasa kesal di dalamnya.

"Noo!" Heeseung menatap Sunoo yang selalu membalas ucapan Jungwon dengan sentakan di dalamnya. "Buku mu ada, tidak hilang." Bohong, mereka tidak tau letak buku itu setelah mereka kembali ke rumah beberapa waktu lalu.

Jungwon menghela nafasnya lega. Ada yang aneh darinya hari ini, dia menyentuh kepalanya dan benar saja ada perban di sana. Jungwon terkekeh geli, aneh sekali sampai diperban apakah ada kebocoran.

"Aku khawatir benturan itu membuat Jungwon gila,"bisik Ni-ki pada Sunoo.

"Mungkin,"jawab Sunoo membenarkan ucapan Ni-ki.

"Kalian membicarakan apa?" Sunoo dan Ni-ki tersenyum melihat Jake yang berdiri di hadapannya dengan wajah penuh tanda tanya.

"Bukan apa-apa. Ya kan Ki? Ya kan Hyung?!"ucap Sunoo memukul lengan Ni-ki dan Sunghoon yang ada di sampingnya.

"Akhh! Sialan kau ini—" Sunghoon menghentikan ucapannya saat semua orang menatapnya karena menggertak Sunoo perihal memukul lengan. "Maaf!" Sunghoon berjalan keluar dari ruangan sendirian.

"Kau ini! Lengan Sunghoon Hyung sakit,"ucap Ni-ki. Seketika Sunoo merasa tidak enak dengan Sunghoon. Ah, dia melakukan kesalahan.

"Ah benarkah? Sunghoon Hyung!" Sunoo berlari keluar menyusul Sunghoon yang entah sudah pergi kemana.

Berbeda dengan mereka yang tertawa melihat tingkah Sunoo. Jungwon memikirkan sesuatu, lengannya sakit?apakah terluka? Jungwon mencoba menepis segala pikiran jahatnya tentang Sunghoon. Mana mungkin dia melakukannya.

"Kalian semua pulang saja biar Jungwon beristirahat dulu,"ucap Namjoon membuat mereka semua mengangguk berjalan meninggalkan ruangan Jungwon.

Hanya ada keheningan di ruangan itu. Jungwon menatap ke segala arah, seperti membiasakan diri dengan semua peralatan medis itu. Matanya menelisik sampai ke sudut-sudut tembok. Rasanya bosan, belum juga satu menit mereka keluar.

THE CALLING : DUSK TILL DAWN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang