Talitha[Twenty]

448 89 255
                                    

''HAPPY READING"

VOTE DULU KAWAN🤙

TEPAT masih berada di lingkungan sekolah Ethan tersenyum simpul yang melihat ke arah sana dimana ada Talitha sedang bersama Alvin baru saja keluar dari gerbang sekolah. Ethan menyadari satu hal bahwa Talitha menganggap dirinya hanya sebagai teman tidak lebih dari itu. Mungkin Ethan-nya saja yang berharap lebih sama Talitha bahwa Talitha menyukai dirinya.

Sebelum Ethan meninggalkan sekolah ini Ethan berbicara sendiri sembari tangannya memegang ke arah dadanya yang sesak luar biasa disana.

"Tuhan aku menyukainya. Tapi sayangnya aku bukan pemilik hatinya."

"Biarlah rasa sakit ini gue aja yang ngerasain dia tidak perlu tahu gue sesakit apa saat lihat dia sedang bersama orang lain, gue hanya ingin dia slalu bahagia sama orang pilihannya itu sudah lebih dari cukup." sambung Ethan sebelum meninggalkan sekolah Cendrawana II.

***
Setelah pulang sekolah seperti biasanya Nino, Riko, dan Dery sedang berkumpul di kediaman rumah Hendra sedangkan Alvin akan menyusul nanti.

Sekarang mereka sedang berkumpul di dalam kamar Hendra yang sangat begitu luas. Layaknya sebuah satu kolam renang sebegitu luasnya kan.

Perut mereka berdua terasa lapar dan Hendra yang menjadi tuan rumah di mintain sama mereka untuk membuatkannya makanan padahal Hendra sama sekali tidak bisa memasak apa jadinya makanan itu jikalau Hendra yang memasaknya. Karena ini permintaan teman-temannya Hendra akan memasak untuk mereka walaupun rasanya tidak enak gapapa toh namanya juga belajar.

Hendra sudah berada di dapur mewahnya sedangkan teman-temannya masih berada di dalam kamarnya. Hendra mengambil empat buah Mie instan di kulkasnya dan juga mengambil beberapa cabai untuk membuat Mie itu menjadi pedas. Lepas itu Hendra menyalakan kompor gas-nya dengan pelan-pelan.

Lalu mengambil panci dan Hendra isikan air dan ditaruhnya panci itu ke atas kompor menunggu air itu sampai mendidih Hendra menaruh bumbu-bumbu Mie instan itu ke dalam mangkuk.

Setelah air itu sudah mendidih Hendra memasukkan semua Mie ke dalam sana kini Hendra hanya menunggu Mie itu sampai matang.

Beberapa menit kemudian, mie buatan Hendra sudah jadi dan aroma Mie itu pun sangat wangi di hidung Hendra. Baru saja Hendra ingin beranjak dari dapur Hendra menghentikan langkahnya sebentar.

"Kayaknya kalau mie ini di taruh ayam jadi tambah enak deh." usul Hendra sambil mengambil daging ayam di kulkasnya. Hendra tersenyum simpul karena sisa ayam yang ada di kulkasnya cuma hanya sisa satu tapi gapapa deh Hendra akan menaruh ayam itu di mangkuk Nino pikir Hendra pasti Nino akan lebih kenyang ketika di Mie-nya ada ayamnya.

Hendra masuk ke dalam kamarnya, teman-temannya yang awalnya tadi tiduran semuanya menjadi duduk dan ingin menyantap makanan yang Hendra buat.

"Wuih dari wanginya sih kayaknya enak banget nih!" seru Dery berjalan ke arah Hendra untuk melihat Hendra memasak apa untuk mereka.

"Yah jelas dong masakan buatan gue mana pernah gak enak!" sahut Hendra amatlah sombong.

"Belum jadi Chef aja udah sombong banget lo Hen." celetuk Nino.

Kini Riko turun dari kasur milik Hendra dan Riko menghampiri Nino. Riko terkaget ketika melihat di salah satu mangkuk itu yang ada ayamnya Riko menahan tawanya agar tidak pecah semua mata tertuju kepada Riko sambil mengernyit bingung.

"Lo kenapa Ko? Muka lo merah gitu?" tanya Nino yang melihat wajah Riko merah padam karena sedang menahan tawa.

"Sini deh No gue gak habis pikir sama otak teman lo yang satu ini," Riko mengajak Nino agar mendekat ke arahnya.

Talitha [SUDAH TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang